Kementerian Sains, Teknologi, dan Inovasi (KSTI) di Malaysia merancang tujuan untuk menjadi negara berbasis teknologi tinggi pada tahun 2030. Sebagai negara dengan peringkat 33 sebagai “the most technologically advanced countries”, Malaysia optimis tujuan tersebut akan tercapai.
Upaya-upaya yang dilakukan, terutama oleh pemerintah Malaysia sendiri, menunjukkan adanya perhatian serius terhadap pengembangan ekonomi digital di negara ini. Pemerintah menyadari bahwa memiliki keahlian digital dalam era kemajuan teknologi saat ini merupakan aset yang sangat berharga dan penting bagi setiap individu, terutama generasi muda.
Dalam upaya mencapai tujuan menjadi negara berbasis teknologi tinggi, pemerintah telah meluncurkan berbagai program dan inisiatif yang bertujuan untuk meningkatkan keahlian digital masyarakat, terutama bagi anak muda. Pendidikan dan pelatihan dalam bidang teknologi dan inovasi telah menjadi fokus utama pemerintah dengan menyediakan akses yang lebih luas dan menyeluruh kepada masyarakat untuk memperoleh pengetahuan dan keterampilan yang diperlukan.
Peningkatan keahlian digital anak muda tidak hanya akan meningkatkan nilai individu, tetapi juga berkontribusi pada integrasi dan adaptasi negara terhadap kemajuan teknologi yang terjadi dengan cepat. Dengan besarnya jumlah individu yang memiliki keahlian digital, Malaysia dapat lebih siap menghadapi tantangan dan peluang yang ditawarkan oleh ekonomi digital.
Selain itu, kehadiran generasi muda yang terampil dalam bidang teknologi juga akan memberikan dampak positif dalam mendorong inovasi dan perkembangan industri teknologi di negara ini. Mereka memiliki potensi untuk menciptakan solusi baru, mendorong pertumbuhan ekonomi, dan meningkatkan daya saing internasional.
Transformasi Keahlian Digital Berperan dalam Pertumbuhan Ekonomi Malaysia
Ir Ts Dr Aziyati Yusoff, Kepala Kerjasama Strategis untuk Pengembangan Keahlian Anak Muda, Kementerian Pemuda dan Olahraga, Malaysia, melalui wawancaranya menyatakan bahwa kehadiran generasi muda yang memiliki keahlian digital di Malaysia dapat menjadi pendorong utama dalam transformasi inovasi dan pertumbuhan ekonomi negara ini. Mereka tidak hanya memiliki kemampuan teknologi yang canggih, tetapi juga potensi untuk menciptakan solusi baru yang mengarah pada perkembangan industri teknologi yang pesat.
Dalam upaya untuk menjembatani kekosongan yang terjadi antara berbagai entitas di Malaysia, sebuah inovasi baru telah diperkenalkan yang bertujuan untuk menawarkan sebuah program yang inklusif. Inovasi ini secara khusus ditujukan untuk mendukung dan meningkatkan ekonomi digital di negara tersebut.
Program pembelajaran yang ditawarkan harus didesain dengan tujuan untuk memastikan bahwa generasi muda memiliki kemampuan yang diperlukan untuk sukses dalam ekonomi digital. Dalam program ini, anak-anak muda akan diberikan kesempatan untuk mempelajari keterampilan seperti pemrograman komputer, desain grafis, analisis data, dan teknologi terkait lainnya.
Melalui Kementerian Ekonomi dan Investasi, Kementerian Sains dan Teknologi, Kementerian Informasi dan Komunikasi, dan Kementerian Perdagangan Antarabangsa dan Industri Malaysia, dapat berkolaborasi untuk memprioritaskan anggaran dalam mendukung program-program yang berkaitan dengan keahlian transformasi digital pada anak muda Pemerintah Malaysia telah mengambil langkah-langkah penting dalam implementasi program-program digital yang bertujuan untuk memberikan pembelajaran digital kepada generasi muda.
Salah satu inisiatif strategis yang diluncurkan adalah MyDIGITAL (Malaysia Digital Economy Blueprint), yang bertujuan untuk mempercepat transformasi digital negara dan mendorong pertumbuhan ekonomi digital. Selain itu, terdapat juga MaGIC (Malaysian Global Innovation & Creativity Centre), sebuah pusat inovasi dan kreativitas yang bertujuan untuk mempercepat perkembangan ekosistem startup di Malaysia.
MyDIGITAL dan MaGIC adalah dua program yang menjadi fokus pemerintah dalam mengembangkan potensi digital di negara ini. MyDIGITAL bertujuan untuk merumuskan kebijakan, strategi, dan inisiatif yang mempercepat pengadopsian teknologi digital di berbagai sektor, termasuk pendidikan. Sementara itu, MaGIC berperan sebagai pusat inovasi dan kreativitas yang memberikan pelatihan, mentoring, dan dukungan bagi para startup untuk mengembangkan produk dan layanan mereka.
Dengan adanya program-program ini, pemerintah Malaysia berharap dapat menciptakan generasi muda yang terampil dalam pemanfaatan teknologi digital, meningkatkan daya saing negara dalam ekonomi digital, dan mendorong pertumbuhan ekosistem startup yang inovatif. Melalui upaya ini, Malaysia berkomitmen untuk menjadi pemimpin regional dalam transformasi digital dan ekonomi berbasis pengetahuan.
Program-program digital ini merupakan langkah positif yang diambil oleh pemerintah Malaysia untuk mempersiapkan generasi muda menghadapi tantangan dan peluang dalam era digital. Dengan membangun fondasi pendidikan digital yang kuat dan memberikan dukungan bagi inovasi dan kreativitas, pemerintah berharap dapat menciptakan lingkungan yang kondusif bagi pertumbuhan ekonomi digital dan perkembangan teknologi di Malaysia.
Aziyati Yusoff menghimbau agar pemerintah pusat dapat lebih memprioritaskan anggaran kepada program-program yang meningkatkan keahlian digital kepada anak muda. “Melalui Kementerian Ekonomi dan Investasi, Kementerian Sains dan Teknologi, Kementerian Informasi dan Komunikasi, dan Kementerian Perdagangan Antarabangsa dan Industri Malaysia, dapat berkolaborasi untuk memprioritaskan anggaran dalam mendukung program-program yang berkaitan dengan keahlian transformasi digital pada anak muda” himbaunya.
Selain implementasi program-program digital di luar sekolah, penting juga untuk memperhatikan penyertaan pembelajaran digital dalam kurikulum sekolah. Pembelajaran digital, seperti Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK), harus menjadi bagian integral dari kurikulum agar para murid dapat memahami dan menguasai aspek penting ini dalam kehidupan mereka.
Pengajaran TIK dapat meliputi berbagai keterampilan, seperti penggunaan perangkat keras dan perangkat lunak, penelusuran informasi secara online, literasi digital, dan pemahaman tentang etika dan keamanan dalam penggunaan teknologi. Dengan menyertakan TIK dalam kurikulum, sekolah dapat memberikan landasan yang kuat bagi para murid dalam memanfaatkan teknologi digital dengan bijak dan efektif.
Selain itu, program Science, Technology, Engineering, and Mathematics (STEM) juga dapat diintegrasikan ke dalam kurikulum sekolah. Program ini mendorong pemahaman yang mendalam tentang sains, teknologi, rekayasa, dan matematika, serta menghubungkannya dengan konteks dunia nyata.
Dalam era digital, program STEM dapat diperkaya dengan penggunaan teknologi digital, seperti eksperimen ilmiah menggunakan perangkat lunak simulasi, pemrograman komputer untuk memecahkan masalah matematika, dan pengembangan solusi teknik menggunakan teknologi terkini.
Selain pembelajaran TIK dan program STEM, proyek siswa berbasis digital juga dapat menjadi komponen yang berharga dalam kurikulum sekolah. Proyek-proyek ini memberikan kesempatan kepada para murid untuk menerapkan pengetahuan dan keterampilan digital mereka dalam konteks nyata. Misalnya, mereka dapat bekerja sama dalam tim untuk merancang dan mengembangkan aplikasi, membuat presentasi multimedia, atau melakukan penelitian online.
Melalui proyek-proyek ini, para murid dapat mengembangkan kemampuan kolaborasi, kreativitas, dan pemecahan masalah, sambil memperdalam pemahaman mereka tentang teknologi digital.
Dengan menyertakan pembelajaran TIK, program STEM, dan proyek siswa berbasis digital dalam kurikulum sekolah, para murid akan mendapatkan pendidikan yang holistik dan relevan dengan tuntutan dunia digital saat ini. Mereka akan dilengkapi dengan keterampilan yang diperlukan untuk menghadapi tantangan dan memanfaatkan peluang dalam era digital yang terus berkembang. Selain itu, ini juga akan membantu mereka membangun landasan yang kuat untuk melanjutkan pendidikan dan karir di bidang teknologi, ilmu pengetahuan, dan inovasi.
Lebih jauh, pemerintah menghadirkan kolaborasi dengan lembaga pendidikan di Britania Raya, Amerika Serikat, Australia, Jerman, negara-negara Eropa, negara-negara Asia, dan juga APEC (Kerja Sama Ekonomi Asia-Pasifik) melalui pertukaran pengetahuan internasional. Aktivitas-aktivitas dalam kemitraan semacam ini mencakup pertukaran mahasiswa dan budaya, berbagi pengetahuan antara para ahli, transfer teknologi, diskusi intelektual, serta mobilitas keahlian dan keterampilan.
Dalam mengembangkan inovasi digital, pemerintah harus menjalin kerja sama dengan sektor swasta, lembaga pendidikan, dan berbagai entitas terkait lainnya. Kolaborasi ini diharapkan dapat menciptakan ekosistem pembelajaran yang holistik dan berkelanjutan. Program ini akan dilaksanakan melalui kemitraan strategis antara lembaga pendidikan dan perusahaan teknologi, yang akan memberikan pengetahuan praktis dan pengalaman langsung kepada anak-anak muda. Hal ini bertujuan untuk menciptakan kestabilan negara ke depannya.
Cara terbaik untuk menggambarkan kestabilan dari sebuah negara adalah ketika mereka memiliki hal-hal berikut secara seimbang, yaitu stabilitas politik, kemakmuran ekonomi, harmoni sosial, modernisasi teknologi yang ramah lingkungan, dan hukum yang tegas.
Dengan demikian, inovasi ini tidak hanya bertujuan untuk meningkatkan keahlian anak-anak muda, tetapi juga untuk menciptakan lapangan kerja baru dan mempercepat pertumbuhan ekonomi digital di Malaysia secara keseluruhan. Dengan adanya program pembelajaran yang relevan dengan kebutuhan pasar, diharapkan akan terjadi peningkatan daya saing dan inovasi di sektor ekonomi digital, serta pengurangan kesenjangan keterampilan di antara generasi muda.
Dalam rangka mencapai visi ini, dukungan pemerintah dan partisipasi aktif dari berbagai pihak terlibat sangat penting. Program ini harus didukung dengan kebijakan yang mendukung, investasi yang memadai, serta pengembangan infrastruktur teknologi yang memadai. Dengan adanya kerangka kerja yang kuat dan kolaborasi yang efektif, inovasi ini memiliki potensi besar untuk mengubah lanskap ekonomi digital di Malaysia, menciptakan masa depan yang lebih inklusif, dan memberikan manfaat jangka panjang bagi anak-anak muda serta masyarakat secara keseluruhan.
Dalam mendukung program digital inklusif ini, Aziyati menghimbau agar pemerintah dapat lebih tanggap dengan cara mengurangi berbagai macam birokrasi dalam melakukan pengambilan keputusan.
Birokrasi yang kompleks dan lambat dapat menghambat inovasi dan menghambat perubahan yang cepat yang dibutuhkan dalam era digital. Oleh karena itu, perlu adanya reformasi dan penyederhanaan prosedur administrasi yang terkait dengan pengimplementasian program digital. Langkah-langkah ini meliputi mempercepat proses pengadaan teknologi, mengurangi regulasi yang menghambat perkembangan industri digital, serta memperbaiki koordinasi antarlembaga pemerintah yang terlibat dalam implementasi program digital.
Dengan meningkatkan tingkat tanggap pemerintah terhadap program digital inklusif, diharapkan dapat tercipta lingkungan yang mendukung pertumbuhan ekonomi digital, pemerataan akses teknologi, dan peningkatan kualitas hidup masyarakat secara keseluruhan. Dengan adanya kolaborasi antara pemerintah, pemangku kepentingan, dan masyarakat, serta pengurangan birokrasi yang berlebihan, Malaysia dapat melangkah maju dalam menghadapi era digital dengan lebih siap dan tanggap.
Selain langkah-langkah yang telah disebutkan sebelumnya, pemerintah juga telah meluncurkan beberapa proyek kebijakan nasional yang bertujuan untuk meningkatkan dan mengimplementasikan bidang sains, inovasi, teknologi, dan transformasi digital di Malaysia. Proyek-proyek ini menjadi landasan strategis dalam mendorong pertumbuhan ekonomi digital dan menciptakan lingkungan yang kondusif bagi pengembangan teknologi.
Salah satu proyek tersebut adalah Strategi Nasional Internet of Things (IoT), yang bertujuan untuk mengembangkan ekosistem IoT yang luas di Malaysia. Melalui penggunaan teknologi IoT, diharapkan dapat tercipta konektivitas yang lebih baik antara perangkat dan infrastruktur, yang akan membawa manfaat besar dalam berbagai sektor, seperti industri, pertanian, transportasi, dan layanan publik.
Selain itu, Malaysia juga telah mengadopsi kerangka kerja Malaysia Smart City yang bertujuan untuk menciptakan kota yang cerdas dan berkelanjutan. Melalui integrasi teknologi digital, informasi, dan komunikasi, diharapkan dapat meningkatkan efisiensi dan kualitas hidup di perkotaan, serta memperkuat konektivitas antara pemerintah, masyarakat, dan sektor swasta.
Pemerintah Malaysia juga telah mengambil langkah strategis dalam menghadapi tantangan keamanan siber dengan merumuskan strategi keamanan siber yang komprehensif. Langkah ini bertujuan untuk melindungi infrastruktur digital negara, data sensitif, dan privasi masyarakat dari ancaman siber yang semakin kompleks dan beragam
Dalam upaya mendorong pertumbuhan ekonomi digital, Malaysia telah mengembangkan ekonomi digital yang berfokus pada inovasi, kewirausahaan, dan pengembangan industri teknologi. Melalui berbagai program dan kebijakan, pemerintah berupaya mendorong kreativitas dan inovasi, serta memberikan dukungan kepada pelaku usaha digital, termasuk startup dan UKM, untuk berkembang dan bersaing di pasar global.
Selain itu, Malaysia juga telah merancang blueprint dan kebijakan nasional yang bertujuan untuk memulai program percepatan dalam menghadapi transformasi digital. Blueprint ini menyediakan arah dan langkah-langkah konkret untuk mengintegrasikan teknologi digital dalam berbagai sektor, termasuk pendidikan, kesehatan, transportasi, dan administrasi public.
Harapannya, di 5 tahun ke depan, inklusivitas digital pada anak muda akan menghadirkan berbagai gagasan yang inovatif dan menghasilkan tenaga kerja yang berkualitas. Kalau kita berhasil konsisten untuk melakukan perubahan dan transformasi ini terus menerus, Malaysia akan menjadi negara yang stabil, baik dari tingkat ekonomi maupun sumberdaya manusia.
“Kami yakin dengan rencana ini. Melalui investasi berkelanjutan dalam pelatihan dan pendidikan pemuda, kami bertujuan untuk mempersiapkan generasi yang adaptif dan mampu bersaing secara global di Malaysia. Peningkatan sumber daya manusia dan kualitas pendidikan merupakan kunci untuk mencapai peningkatan nasional yang berkelanjutan,” tutup Aziyati.