We are creating some awesome events for you. Kindly bear with us.

EKSKLUSIF! Percepat Transformasi Digital di Industri Manufaktur

Pergeseran menuju Industri 4.0 telah mengubah operasional dan manajemen rantai pasokan industry manufaktur di Singapura. Perubahan ini membawa peluang baru sekaligus ancaman yang akan berdampak pada operasi bisnis dan keuangan.

Keuntungan dari Industri 4.0 yang makin otomatis, terhubung, dan berbasis digital tentu akan mengefisienkan operasional, mendorong transparansi, dan meningkatkan produktivitas pekerja Perusahaan manufaktur dalam memastikan kelangsungan bisnis, mengelola operasi dengan lebih cerdas dan otomatis, serta mendapatkan wawasan yang lebih luas dari data di seluruh perusahaan.

Sementara itu, tantangan yang harus dihadapi adalah mencari cara untuk membuat aliran pendapatan baru, kemampuan untuk memenuhi permintaan pasar yang terus berubah, dan menggunakan sejumlah besar data yang tersedia untuk membuat keputusan operasi yang lebih bijak.

Salah satu masalah yang kerap ditemui di industri manufaktur saat ini adalah soal kesenjangan transformasi digital. Sebab, karyawan kesulitan untuk menerapkan transformasi digital yang diinginkan para pemimpin perusahaan. Sebanyak 83% CEO ingin organisasi mereka lebih berbasis data, namun hanya 24% perusahaan yang telah menciptakan organisasi berbasis data. Kesulitan yang dihadapi biasanya terkait masalah strategi, orang, proses, dan adopsi teknologi.

Para pemimpin setuju bahwa data adalah sumber kehidupan yang penting untuk menghasilkan model bisnis baru. Data juga bisa memberikan wawasan mengenali potensi baru dan mempercepat proses pengambilan keputusan. Transformasi digital di industri manufaktur menjadi penting karena 10% perusahaan teratas yang memimpin inovasi teknologi berhasil mencapai pertumbuhan pendapatan dua hingga tiga kali lipat.

Solusi manufaktur yang ramah lingkungan bisa menjadi jawaban untuk mengatasi tantangan yang dihadapi dalam industri manufaktur dengan 2 kategori fokus utama, yaitu Manufaktur Digital (Digital Manufacture/DM) dan Transformasi Keberlanjutan (Sustainability Transformation/SX).

OpenGov Events pada 13 April 2023 di Sheraton Tower membahas mengenai sejumlah faktor yang bisa dikalibrasi ulang dan strategi transformasi digital yang bisa dipakai untuk membuat perusahaan manufaktur memiliki keberlanjutan dan proses yang efektif.

Pembuka

Mohit Sagar∶ Menuju industri manufaktur modern berbasis data, cloud, automasi, dan ramah lingkungan

Meningkatkan kecepatan dan transparansi di industri manufaktur memerlukan kombinasi optimalisasi proses, teknologi, dan komunikasi. Beberapa strategi yang dapat dipakai misalnya dengan menerapkan lean manufacturing, pemantauan data real-time, melakukan automasi, sistem pemantauan digital, hingga komunikasi.

Lean manufacturing berfokus pada menghilangkan pemborosan dan meningkatkan efisiensi dalam proses produksi. Ini dapat melibatkan antara lain penyederhanaan alur kerja, pengurangan inventaris, dan peningkatan pemeliharaan peralatan.

Fokus pada manajemen data: Karena manufaktur menjadi lebih digerakkan oleh data, penting untuk memiliki strategi manajemen data yang kuat. Ini dapat melibatkan penerapan alat analitik data, kebijakan tata kelola data, dan tindakan keamanan untuk melindungi data sensitif.

Pemantauan data produksi secara real-time dapat memberikan wawasan tentang seberapa baik proses berjalan dan mengidentifikasi area yang perlu ditingkatkan. Data ini dapat digunakan untuk menyesuaikan jadwal produksi, mengoptimalkan penggunaan peralatan, dan meningkatkan kontrol kualitas.

“Semua orang berbicara tentang data sebagai dunia baru. Tetapi, apakah itu tersedia di organisasi Anda? Atau apakah bisnis Anda berjalan seperti biasa? Bisakah perangkat IoT di Industri 4.0 mendorong industri manufaktur ke level berikutnya? Itulah yang akan kita bicarakan hari ini,” jelas Mohit Sagar, CEO dan Pemimpin Redaksi OpenGov Asia.

Mengembangkan peta jalan yang dapat mengurai perjalanan transformasi digital sangatlah penting. Peta jalan harus diselaraskan dengan strategi bisnis keseluruhan organisasi dan mempertimbangkan teknologi digital terbaru, seperti Internet of Things (IoT), kecerdasan buatan (AI), dan analitik data.

Selanjutnya, automasi dapat membantu mempercepat produksi, mengurangi kesalahan, dan meningkatkan kontrol kualitas. Mengotomatiskan tugas berulang juga dapat membebaskan pekerja untuk fokus pada aktivitas yang lebih kompleks dan bernilai tambah.

“Hal terakhir yang saya bicarakan di seluruh proses Anda adalah automasi, dan ya, Anda harus mengotomatiskan berbagai hal. Sebab, seluruh perang yang terjadi saat ini di dunia hanya tentang satu hal. Ini perang chip. Seberapa kecil chip itu dan seberapa banyak informasi yang dibawa. Itulah masa depan. Jadi, Anda harus memahami teknologi apa yang disematkan ke dalam sistem Anda di mana Anda dapat menggunakannya demi keuntungan usaha Anda.”

Alat digital seperti Sistem Eksekusi Manufaktur (MES), sistem Perencanaan Sumber Daya Perusahaan (ERP), dan Sistem Manajemen Mutu (QMS) dapat membantu peningkatan transparansi, berbagi data, dan kolaborasi antara berbagai tim dan departemen.

Komunikasi yang jelas antara tim dan departemen yang berbeda sangat penting untuk memastikan bahwa setiap orang berada di halaman yang sama dan bekerja menuju tujuan yang sama. Evaluasi kerja secara berkelanjutan perlu dilakukan untuk mengoptimalkan kinerja.

Untuk sistem backend, solusi berbasis cloud dapat memberikan skalabilitas, fleksibilitas, dan penghematan biaya dibandingkan dengan solusi lokal tradisional. Dengan memindahkan beberapa atau semua sistem TI manufaktur ke cloud, produsen dapat memanfaatkan teknologi terbaru dan mengikuti tren terbaru.

Wawasan teknologi

Menciptakan bisnis manufaktur yang berkelanjutan membawa kompleksitas tersendiri. Untuk menghadapi ketidakpastian, pemimpin perusahaan dituntut untuk bisa mengambil keputusan dengan cepat.

Tong Ker Yang∶ Manufaktur digital dan transformasi berkelanjutan untuk masa depan hijau

Tong Ker Yang, Head of Uvance Offerings, ASEAN Chief Technology Officer Fujitsu Asia Pte Ltd menyebut layanan Fujitsu Uvance membantu perusahaan menjajaki potensi bisnis yang lebih berkelanjutan. Untuk membantu perusahaan manufaktur yang berkelanjutan, mereka menerapkan solusi manufaktur digital (DM) dan transformasi berkelanjutan (SX).

Beberapa upaya yang dilakukan Fujitsu Uvance untuk membantu perusahaan dalam menerapkan DM – Visualisasi dan Pengoptimalan Perusahaan: memberikan landasan untuk memvisualisasikan dan menghubungkan aktivitas perusahaan and Pemberdayaan Orang: Menghilangkan ketidakseimbangan dalam tenaga kerja dan mempertahankan transfer keterampilan dan pengetahuan industri dari generasi ke generasi

Transformasi keberlanjutan (SX) memperkuat nilai dan daya saing perusahaan jangka menengah hingga jangka panjang untuk berkontribusi pada keberlanjutan perusahaan dan sosial. Usaha yang dilakukan Fujitsu Uvance adalah:

  • Optimalisasi Rantai Nilai: Menciptakan dan mengoptimalkan ekosistem lintas industri
  • Rantai Pasokan Tangguh: Mengamankan rantai pasokan terhadap bencana dan risiko politik global
  • Netralitas Karbon: Kontribusi multisegi untuk mencapai netralitas karbon

Sementara itu, menurut Tariq Shallwani, Direktur Penjualan, Manufacturing & Distribution Industry (MDI) Hewlett Packard Enterprise, terdapat sejumlah tantangan di industri manufaktur yang harus dihadapi perusahaan dalam lima tahun terakhir, yaitu:

  1. Kompleksitas dan gangguan rantai pasokan, misal seperti yang terjadi saat pandemi, atau ketika terjadi kasus kapal kontainer yang tersangkut di Terusan Suez dan mengganggu aktivitas distribusi barang selama berhari-hari. Perusahaan perlu membuat ketahanan rantai pasokan dan akurasi peramalan yang lebih baik untuk menghadapi tantangan tak terduga seperti ini.
  2. Bergesernya harapan pelanggan, sehingga perusahaan perlu membuat fitur dan fungsionalitas baru.
  3. Persaingan yang makin ketat dari pesaing yang sudah mapan dan sumber baru yang tidak terduga.
  4. Desakan masyarakat dan berbagai peraturan industri dan lingkungan.
Tariq Shallwani∶ Operasional pabrik efektif lewat automasi, IoT, analitik, dan sistem hemat energi

Sebagai produsen, Anda memerlukan ketangkasan untuk melakukan transformasi digital. Langkah pertama adalah mengintegrasikan dan menghubungkan data dari manufaktur dengan analitik di pabrik (di bagian produksi) secara real-time.

Untuk lini bisnis manufaktur, automasi bukanlah sesuatu yang baru. Hal ini sudah dilakukan sejak tahun 60-an dan 70-an ketika jalur perakitan menggunakan robotika untuk memproduksi secara massal suatu barang atau model dalam jumlah besar dengan fitur dan fungsionalitas terbatas.

Dengan menggunakan Industrial Internet of Things (IIoT) dan solusi industri 4.0 yang mendukung AI, kita dapat mulai bergerak di sepanjang kontinum. Teknologi ini bisa menghubungkan operasional di lantai pabrik (OT), mendapatkan visibilitas di seluruh lantai pabrik, mengintegrasikan dan mengkorelasikan data waktu nyata ini dengan data di seluruh perusahaan manufaktur, mendapatkan rekomendasi dan pengoptimalan real-time untuk membuat keputusan yang lebih baik.

“Yang kami maksud dengan otonom bukan pabrik tanpa orang, tetapi tentang penggunaan teknologi untuk mempercepat pengambilan keputusan pada proses produksi,” jelas Ker Yang.

Sebagai contoh, pabrik cokelat batangan dengan bahan utama cokelat, karamel, dan kacang. Peraturan pengemasan menetapkan bahwa cokelat batangan yang sudah jadi harus berada dalam batasan berat tertentu. Batasan ini tak memiliki banyak alternatif. Contohnya masalah pada kalibrasi mesin penuangan karamel, sehingga tak menuang dengan jumlah yang tepat.

“Jika pabrik tidak memiliki fleksibilitas alternatif, hasil akhirnya adalah coklat batangan yang tidak sesuai standar harus dibuang. Hal ini membuat banyak pemborosan dari sisi konsumsi energi dan biaya.”

Dengan bantuan solusi teknologi yang ditambahkan di siklus produksi, perusahaan bisa membuat alternatif-alternatif ketika terjadi hal-hal yang tidak diinginkan. Jika mengambil contoh kasus di atas, manajemen bisa membuat opsi alternatif seperti penambahan cokelat tanpa mengurangi rasa dan kualitas. Alternatif-alternatif seperti ini bisa dihitung pengaruhnya secara finansial lewat data ERP.

Pertanyaan selanjutnya, apakah ada cukup cokelat di tangan (data SCM)? Akankah dikenakan biaya tambahan atas proses itu (data SCM dan ERP)? Sebab hal ini akan berpengaruh pada margin laba. Dengan asumsi kita dapat melakukan penyesuaian, apakah cokelat batangan akan terasa sama enaknya (data PLM)? Untuk mendorong operasi yang lebih otonom dari pertanyaan-pertanyaan tadi, diperlukan platform data edge-to-cloud yang mampu mendukung AI/ML dan beban kerja analitik.

HPE membantu melakukan automasi di industri manufaktur kolaboratif yang merespons secara real-time untuk memenuhi permintaan dan kondisi yang berubah di pabrik, di jaringan pasokan, dan kebutuhan pelanggan. HPE memberikan rangkaian layanan untuk SAP dan S/4 HANA yang mencakup layanan penasihat dan profesional, implementasi dan penyampaian hingga kinerja.

Untuk mendukung bisnis yang berkelanjutan, perusahaan bisa menggabungkan layanan cloud HPE GreenLake dengan strategi colocation. Penyedia colocation menyediakan pilihan pemakaian listrik yang lebih efektif, sehingga mengurangi jejak karbon. HPE GreenLake dengan colocation memberikan pengalaman cloud untuk fasilitas ini, di bawah satu kontrak, satu tagihan, dan layanan kontak terpadu.

Dengan menggunakan HPE Circular Economy Report, pelanggan HPE dapat mengukur dampak lingkungan dan penghematan material, energi, karbon, dan TPA yang dicapai melalui inisiatif siklus hidup, pengelolaan, dan daur ulang aset TI.

Wawasan pengetahuan

Dr Tan Puay Siew∶ Manufaktur berkelanjutan yang ramah lingkungan demi kelestarian masa depan

Tujuan manufaktur berkelanjutan adalah untuk mengurangi dampak lingkungan sektor manufaktur dan memajukan kelestarian lingkungan jangka panjang. Dr Tan Puay Siew, Direktur Divisi Riset, SIMTech & ARTC, A*STAR, mengakui penyesuaian kemajuan digital dan masalah keberlanjutan merupakan tantangan signifikan yang dihadapi industri manufaktur saat ini.

Untuk mengurangi ketidakpastian akibat fluktuasi permintaan pelanggan dan gangguan distribusi, produsen harus menerapkan proses produksi yang gesit dan fleksibel. Hal ini bisa dilakukan dengan berinvestasi dalam analitik prediktif, menerapkan teknologi peramalan permintaan, membentuk kemitraan yang kuat, serta diversifikasi pemasok untuk memastikan pasokan bahan dan barang yang berkelanjutan.

Demikian pula kustomisasi telah menjadi ekspektasi klien utama. Hal ini mengharuskan penyediaan produk dan layanan yang dipersonalisasi oleh produsen. Untuk menangani kebutuhan klien yang berubah-ubah, diperlukan metode produksi yang gesit seperti manufaktur aditif dan jalur perakitan yang fleksibel.

Terakhir, seiring meningkatnya kekhawatiran dan pembatasan lingkungan, produsen memprioritaskan keberlanjutan. Agar sesuai dengan tujuan keberlanjutan, produsen harus menerapkan proses ramah lingkungan, mengoptimalkan pemanfaatan sumber daya, meminimalkan limbah, dan mengadopsi prinsip ekonomi sirkular.

Dr Puay Siew percaya di masa depan proses manufaktur akan makin kompleks, mengandalkan teknologi otonom, dan praktik manufaktur nol bersih semakin penting. Produsen merangkul teknologi Industri 4.0 seperti AI/ML dan automasi untuk mengoptimalkan proses produksi, meminimalkan waktu henti, dan meningkatkan kualitas produk. “Proses otonom, seperti robot dan kendaraan otonom, telah mengubah operasi manufaktur. Menghasilkan peningkatan efisiensi dan produksi,” jelas Dr Puay Siew.

Selain itu, produsen memprioritaskan keberlanjutan dan tanggung jawab lingkungan selain teknologi canggih. Metode manufaktur ramah lingkungan, seperti pemanfaatan sumber energi terbarukan, penerapan proses hemat energi, dan pengurangan emisi karbon semakin diterima karena industri berfokus pada pengurangan dampak lingkungan.

Manufacturing 2.0 (MF2) adalah manufaktur generasi berikutnya yang ditentukan oleh kombinasi teknologi canggih, pengambilan keputusan berbasis data, dan praktik yang bertanggung jawab terhadap lingkungan untuk mendorong efisiensi, produktivitas, dan tanggung jawab lingkungan.

Komponen Smart dari tema tersebut direalisasikan melalui Production-as-a-Connected Service, yang menyediakan kemampuan digital twin imersif untuk mengaktifkan produksi pintar yang tersebar atau multisitus.

Kombinasi praktik manufaktur yang cerdas dan berkelanjutan di MF2 diproyeksikan bermanfaat bagi perusahaan dan lingkungan. Ini dapat mengarah pada peningkatan efisiensi, biaya yang lebih rendah, kualitas produk yang lebih tinggi, peningkatan daya saing bagi produsen sekaligus membantu melestarikan lingkungan, melestarikan sumber daya, dan meningkatkan tanggung jawab sosial.

Power Talk: Menangani dinamika industri manufaktur

Lim Xiang Hua∶ Prioritas implementasi TI di industry manufaktur

Dalam bisnis manufaktur saat ini, Lim Xiang Hua, APAC Direktur TI Gates Corporation, Singapura menyebut ada tiga tantangan yang harus dihadapi.

Ekonomi Makro; hal-hal yang akan mengganggu rantai distribusi seperti risiko perang, risiko politik, tren industri, kekurangan tenaga kerja, keterampilan, kekurangan, dll.

Tantangan tingkat industri seperti persaingan industri, kepatuhan hukum, keuangan.

Tantangan tingkat perusahaan, seperti disrupsi teknologi baru, KPI perusahaan, cara meningkatkan lead time, dll.

Menurut Xiang Hua, penyelesaian ketiga tantangan ini bisa dilakukan dengan cara:

Menjaga kedekatan komunikasi dengan para pemimpin dan mitra bisnis, para pemimpin fungsional, peka dengan isu industri yang tengah berkembang.

Bicarakan tren terbaru ini dengan pimpinan agar mereka bisa menindaklanjutinya berdasarkan pengamalaman agar bisa membantu dalam bisnis.

Meningkatkan visibilitas dan kemampuan mengamati bisnis dengan memberikan data yang mereka butuhkan untuk memudahkan pengambilan keputusan untuk kelangsungan bisnis.

“Kolaborasi dengan mitra internal serta pemimpin industri dengan pengetahuan domain sangat penting untuk keberhasilan eksekusi,” jelas Xiang Hua. Memanfaatkan keahlian dan pengalaman mereka dapat membantu dalam melaksanakan inisiatif secara efektif.

Selain itu, menerapkan solusi TI di industri manufaktur perlu diarahkan pada kolaborasi bisnis dan TI untuk memperoleh pendapatan, mengejar strategi pertumbuhan, mempercepat proses, serta mengukur manfaat dan risiko. Tiga bidang yang perlu dipertimbangkan adalah perolehan pendapatan, mitigasi risiko, dan peningkatan proses.

  • Penghasilan pendapatan: Ini melibatkan identifikasi peluang untuk meningkatkan pendapatan, strategi pertumbuhan, dan area terkait pendapatan lainnya yang dapat menguntungkan bisnis. Mengukur potensi manfaat dan membenarkan kasus bisnis untuk investasi di bidang ini sangatlah penting.
  • Mitigasi risiko: Ini melibatkan identifikasi dan penanganan berbagai risiko seperti keamanan dunia maya, kepatuhan, dan persyaratan hukum lintas batas. Risiko dapat dihindari, dihilangkan, atau dikurangi melalui langkah-langkah yang tepat.
  • Peningkatan proses: Ini melibatkan identifikasi peluang untuk meningkatkan produktivitas, efisiensi tenaga kerja, dan penghematan waktu. Mengukur potensi perbaikan dan membenarkan kasus bisnis untuk investasi dalam inisiatif perbaikan proses adalah penting.

Pada akhirnya, proses penentuan prioritas biasanya dilakukan melalui komite investasi di mana pemangku kepentingan bisnis dan TI berkumpul untuk membahas dan memprioritaskan inisiatif berdasarkan tujuan dan sasaran bisnis jangka pendek maupun jangka panjang. Pendekatan kolaboratif ini memastikan bahwa inisiatif yang tepat diprioritaskan dan dilaksanakan secara efektif untuk kesuksesan bisnis.

Penafian: Opini Xiang Hua tidak terkait dengan organisasinya saat ini

Jagathesh Rajavasagam∶ Industri manufaktur perlu menggeser paradigma keamanan siber

Sementara itu, Jagathesh Rajavasagam, Bagian Risiko & Keamanan Siber Abbott, Singapura menyebut industri manufaktur memiliki sejumlah operasional yang membedakannya dengan dunia TI. Industri manufaktur mesti memiliki pertimbangan yang lebih matang ketika mengambil keputusan. Sebab, investasi alat yang mereka lakukan disiapkan untuk 30-40 tahun kedepan. Tidak bisa semudah mengganti laptop atau ponsel yang sudah usang tertinggal zaman.

Dari sisi keamanan siber, industri manufaktur mesti meningkatkan visibilitas mereka. Apakah mereka memiliki visibilitas mutlak tentang infrastruktur yang ada di industri manufaktur? Khususnya, karena mesin-mesin ini telah dirancang dari 10-20 tahun yang lalu, semua mesin berjalan sendiri-sendiri. Selain itu, mereka pun tidak terlalu memerhatikan keamanan siber karena mengutamakan produksi yang menjadi sumber pendapatan.

Untuk melakukan perubahan perspektif keamanan siber di industri manufaktur, perlu adanya transformasi budaya. Transformasi bisnis terkait dengan transformasi manusia dan transformasi teknologi.

Tantangan lain adalah kesulitan untuk mengulang jika terjadi kesalahan. Di dunia IT, pengembang bisa menyetel ulang sistem jika terjadi kesalahan. Namun, hal ini tak bisa dilakukan begitu saja di industri manufaktur. Sebab, jika sistem dan mesin tak berjalan, perusahaan tak akan mendapat penghasilan.

Jagathesh menambahkan disinilah visibilitas diperlukan agar data bisa dikonsumsi untuk membantu pengambilan keputusan berbasis risiko. Menurut Jagathesh, aturan yang muncul mengharuskan pelaporan insiden siber. Dia menegaskan kembali pentingnya mendeteksi dan merespons serangan dengan cepat, terutama dalam pengaturan rantai distribusi dan manufaktur dengan banyak vendor.

Data digunakan untuk memahami pola dan perilaku, memengaruhi keputusan berbasis risiko, dan mematuhi persyaratan peraturan. Dia juga menunjukkan potensi pendekatan berbasis data untuk digunakan dalam adopsi IoT dan industri 4.0 untuk mengotomatiskan tugas-tugas manual.

Tariq Shallwani∶ Data menjadi kunci kelangsungan industri manufaktur

Tariq Shallwani, Direktur Penjualan, Manufacturing & Distribution Industry (MDI) Hewlett Packard Enterprise mengungkap pandemi COVID-19 benar-benar membuat industri manufaktur merangkak. Sejumlah perusahaan menanggapi hal ini dengan melakukan banyak aktivitas transformasi.

“Saya pikir transformasi digital dipercepat dalam beberapa tahun terakhir, terutama untuk industri manufaktur. Ada banyak permintaan global, terutama di manufaktur besar, yang melihat beberapa aspek kunci berupa ketersediaan data,” jelasnya.

Menurut Joseph, sebenarnya industri manufaktur sudah menyimpan data, hanya saja data tersebut terletak di berbagai unit bisnis. Untuk optimalisasi, data-data tersebut harus dikumpulkan. Di masa depan, perusahaan bisa menggunakan data untuk mendorong automasi kecerdasan buatan dengan lebih efisien.

Tong Ker Yang, Kepala Tawaran Uvance, ASEAN Chief Technology Officer, Fujitsu Asia Pte Ltd mengakui bahwa beberapa perusahaan manufaktur telah mempercepat upaya transformasi digital mereka karena tantangan yang ditimbulkan oleh pandemi COVID-19.

Dia menyoroti meningkatnya permintaan untuk ketersediaan data dan berbagi antardepartemen dan antar-unit bisnis dalam organisasi, dengan fokus pada manajemen data pusat untuk konsistensi. Dia juga menyebutkan penerapan solusi kerja jarak jauh seperti digital twin dan manajemen operasi pabrik jarak jauh sebagai bagian dari transformasi digital itu.

Ker Yang mencatat bahwa berbagai negara memiliki peraturan dan tanggapan pemerintah yang berbeda-beda terhadap pandemi. Singapura tergolong proaktif dalam mendukung kerja jarak jauh, menekankan pentingnya memanfaatkan data dan teknologi, termasuk AI dan otomatisasi, untuk proses manufaktur yang lebih efisien di masa depan.

Tong Ker Yang∶ Menyelaraskan kemajuan digital dan aturan pemerintah di industri manufaktur

“Sebagai perusahaan global yang besar, Fujitsu memiliki kasus sukses dari seluruh dunia yang dapat dibagikan dengan HPE dan mitra lainnya,” tegas Ker Yang. Dia menambahkan bahwa Fujitsu dapat memberikan dukungan dengan kasus referensi dan berkolaborasi dalam riset dan pengembangan (R&D) untuk mengintegrasikan teknologi canggih ke dalam solusi untuk industri manufaktur.

Selain itu, Fujitsu mendapatkan keuntungan dari investasi pemerintah dalam data dan dukungan untuk komunitas manufaktur di Singapura, yang menambah nilai penawaran mereka. Arsitektur global dan skala operasi Fujitsu berkontribusi pada kemampuan mereka untuk menghadirkan nilai di industri manufaktur.

Penutup

Untuk menjawab tantangan bisnis digital, HPE menawarkan pergeseran paradigma. Perusahaan manufaktur mesti mengadopsi mentalitas dan filosofi data-centric, mendorong lingkungan multi-cloud, membuat koneksi aman lintas edge ke cloud untuk mempercepat kecepatan pengambilan keputusan, dan memiliki fleksibilitas dan kendali atas aset data perusahaan (data mana yang akan ditempatkan di cloud atau on premise).

HPE menawarkan layanan GreenLake untuk Private Cloud Enterprise. Layanan ini bisa membantu perusahaan manufaktur untuk memiliki sistem cloud agar bisnis jadi lebih lincah.

HPE yakin ada 5 modernisasi data yang harus diadopsi oleh perusahaan:

  1. Data adalah aset inti yang harus Anda kendalikan
  2. Data ada di mana-mana, di edge, pusat data, colocations, dan cloud.
  3. Sejumlah data memiliki hak privasi yang menjadi incaran ancaman keamanan siber. HPE GreenLake memberi Anda perlindungan data modern dan untuk membantu melindungi bisnis Anda dan mengurangi dampak finansial dari pelanggaran data dan insiden keamanan siber.
  4. Cloud memberi kebebasan untuk memilih dimana beban kerja akan ditempatkan. Cloud juga membantu mengumpulkan, membersihkan, menyimpan, menganalisis, dan mengelola data di semua kantong dan silo. Data yang terhubung menjadi fondasi agar perusahaan dapat bergerak dengan cepat.
  5. HPE GreenLake memungkinkan pengguna menyederhanakan akses dan manajemen data – dengan menyatukan semua data yang diperlukan untuk kemudahan akses.

Selain itu, HPE percaya mengatasi perubahan iklim lebih dari sekadar keharusan moral. HPE berambisi untuk mengurangi emisi dalam operasi kami sendiri sebesar 70% di 2030. Serta di 2040, HPE berencana untuk mengurangi emisi di seluruh rantai sebesar 90%.

Sekitar 50% dari total listrik yang digunakan dalam operasi yang digunakan bersumber dari energi terbarukan pada tahun 2025 dan 100% pada tahun 2030. Saat ini, HPE telah menggunakan 49% listrik terbarukan, lebih cepat dari jadwal. Selain itu, sekitar 50% portofolio HPE sudah memiliki atribut keberlanjutan dan efisiensi TI.

Di sisi lain, Mohit menyoroti tantangan dan peluang menavigasi lanskap bisnis saat ini, khususnya berfokus pada manufaktur dan teknologi. Dia menyebutkan bahwa COVID-19 telah mempercepat adopsi teknologi di sektor manufaktur, tetapi juga menyoroti tantangan untuk memperbarui keahlian dan membuat keputusan berdasarkan data.

Dia menekankan pentingnya kemitraan digital karena sifat teknologi dan transformasi digital yang berkembang pesat. Dia menambahkan bahwa kemitraan digital penting bagi organisasi untuk meningkatkan keahlian, sumber daya, inovasi, jangkauan pelanggan, pembagian risiko, dan daya saing di era digital.

“Berkolaborasi dengan mitra eksternal dapat memberi organisasi keuntungan strategis dan memungkinkan mereka mempercepat upaya transformasi digital, mendorong inovasi, dan berhasil dalam lanskap bisnis yang berkembang pesat,” Mohit menyimpulkan.

PARTNER

Qlik’s vision is a data-literate world, where everyone can use data and analytics to improve decision-making and solve their most challenging problems. A private company, Qlik offers real-time data integration and analytics solutions, powered by Qlik Cloud, to close the gaps between data, insights and action. By transforming data into Active Intelligence, businesses can drive better decisions, improve revenue and profitability, and optimize customer relationships. Qlik serves more than 38,000 active customers in over 100 countries.

PARTNER

CTC Global Singapore, a premier end-to-end IT solutions provider, is a fully owned subsidiary of ITOCHU Techno-Solutions Corporation (CTC) and ITOCHU Corporation.

Since 1972, CTC has established itself as one of the country’s top IT solutions providers. With 50 years of experience, headed by an experienced management team and staffed by over 200 qualified IT professionals, we support organizations with integrated IT solutions expertise in Autonomous IT, Cyber Security, Digital Transformation, Enterprise Cloud Infrastructure, Workplace Modernization and Professional Services.

Well-known for our strengths in system integration and consultation, CTC Global proves to be the preferred IT outsourcing destination for organizations all over Singapore today.

PARTNER

Planview has one mission: to build the future of connected work. Our solutions enable organizations to connect the business from ideas to impact, empowering companies to accelerate the achievement of what matters most. Planview’s full spectrum of Portfolio Management and Work Management solutions creates an organizational focus on the strategic outcomes that matter and empowers teams to deliver their best work, no matter how they work. The comprehensive Planview platform and enterprise success model enables customers to deliver innovative, competitive products, services, and customer experiences. Headquartered in Austin, Texas, with locations around the world, Planview has more than 1,300 employees supporting 4,500 customers and 2.6 million users worldwide. For more information, visit www.planview.com.

SUPPORTING ORGANISATION

SIRIM is a premier industrial research and technology organisation in Malaysia, wholly-owned by the Minister​ of Finance Incorporated. With over forty years of experience and expertise, SIRIM is mandated as the machinery for research and technology development, and the national champion of quality. SIRIM has always played a major role in the development of the country’s private sector. By tapping into our expertise and knowledge base, we focus on developing new technologies and improvements in the manufacturing, technology and services sectors. We nurture Small Medium Enterprises (SME) growth with solutions for technology penetration and upgrading, making it an ideal technology partner for SMEs.

PARTNER

HashiCorp provides infrastructure automation software for multi-cloud environments, enabling enterprises to unlock a common cloud operating model to provision, secure, connect, and run any application on any infrastructure. HashiCorp tools allow organizations to deliver applications faster by helping enterprises transition from manual processes and ITIL practices to self-service automation and DevOps practices. 

PARTNER

IBM is a leading global hybrid cloud and AI, and business services provider. We help clients in more than 175 countries capitalize on insights from their data, streamline business processes, reduce costs and gain the competitive edge in their industries. Nearly 3,000 government and corporate entities in critical infrastructure areas such as financial services, telecommunications and healthcare rely on IBM’s hybrid cloud platform and Red Hat OpenShift to affect their digital transformations quickly, efficiently and securely. IBM’s breakthrough innovations in AI, quantum computing, industry-specific cloud solutions and business services deliver open and flexible options to our clients. All of this is backed by IBM’s legendary commitment to trust, transparency, responsibility, inclusivity and service.

Send this to a friend