Search
Close this search box.

We are creating some awesome events for you. Kindly bear with us.

Eksklusif! Masa Depan Inovatif: Bagaimana  Generative AI dapat Membentuk Pelayanan yang Berorientasi Masyarakat

Getting your Trinity Audio player ready...

Kemajuan terbaru dalam Generative AI (GAI) telah merevolusi berbagai industri dan sektor publik secara holistik. Dengan kemampuannya untuk memprediksi kebutuhan masyarakat secara real-time, GAI memiliki potensi untuk menciptakan pengalaman yang sangat positif bagi pengguna serta meningkatkan kepercayaan masyarakat terhadap sektor publik. Melalui algoritma canggih, GAI memungkinkan sektor publik untuk meningkatkan cara berinteraksi dengan masyarakat dan menghadapi tantangan.

Meskipun GAI merupakan teknologi yang baru-baru ini muncul, GAI berhasil menciptakan disrupsi yang signifikan.  GAI telah membuktikan kemampuannya dalam meningkatkan layanan bagi warga, meningkatkan efisiensi internal, menganalisis data mendalam, dan menjadi alat kreatif.

Akan tetapi, meskipun memiliki manfaat yang tampaknya positif, penggunaan GAI juga membawa sejumlah masalah dan risiko yang tidak boleh diabaikan. Sektor publik harus fokus pada pemahaman mendalam mengenai dampak jangka panjang teknologi ini terhadap kualitas dan penyampaian layanan publik. Sebab, hal ini dapat melibatkan kekhawatiran terkait keadilan, etika, privasi, keamanan, akuntabilitas, serta keandalan dan keselamatan.

Strategi Kecerdasan Buatan yang dirancang oleh sektor publik harus bertanggung jawab ketika mengadopsi teknologi ini. Meskipun GAI terus berkembang dan semakin matang serta mendominasi, organisasi sektor publik harus mampu menemukan keseimbangan antara regulasi dan inovasi.

GAI perlu terus mempertahankan fokusnya yang berpusat pada manusia, sebagaimana yang telah dirancang. Hanya dengan mengikuti pendekatan ini, teknologi ini dapat berfungsi sebagai alat yang berdaya guna untuk kemajuan masyarakat di area operasinya. Dengan menjadikan manusia sebagai titik berat utama dalam pengembangannya, GAI dapat berperan sebagai pendorong perbaikan yang signifikan bagi komunitas yang dilayaninya.

Seiring berjalannya waktu, GAI akan terus mengalami perubahan yang serasi dengan perkembangan teknologi baru yang terus muncul. Hal ini juga akan dipengaruhi oleh perubahan tren perilaku pengguna yang terus berkembang dan dinamika isu-isu etika yang relevan dengan penggunaan teknologi ini.

Namun, dalam semua perubahan ini, ada satu aspek yang tetap tidak boleh dilupakan, yaitu kewajiban sektor publik untuk menggunakan teknologi ini dengan penuh tanggung jawab dan etika. Ini adalah kunci untuk memastikan bahwa teknologi ini digunakan untuk mengubah dan meningkatkan layanan publik, serta memperbaiki pengalaman masyarakat.

Dalam melaksanakan kewajiban ini, sektor publik harus tetap berpegang pada prinsip-prinsip integritas, transparansi, dan perlindungan hak-hak individu, sehingga teknologi ini dapat memberikan manfaat yang sebesar-besarnya bagi masyarakat.

OpenGov Breakfast Insight pada tanggal 23 Agustus 2023 di Shangri-La Rasa Sentosa, Singapura bertujuan untuk memberikan pengetahuan dan wawasan terhadap sektor publik dalam penggunaan Generative AI serta pengimplemnetasian kebijakan publik untuk meningkatkan kepuasan masyarakat sebagai pendorong perbaikan yang signifikan bagi komunitas yang dilayaninya.

Acara ini dirancang untuk membekali para profesional dalam sektor publik dan lembaga pemerintahan dalam menyikapi kemajuan teknologi demi meningkatkan efisiensi dan keamanan secara keseluruhan dalam sektor lembaga pemerintahan.

Opening Remarks

Mohit Sagar ∶   Administrasi dan pelayanan publik bertransformasi dengan Generative AI

Mohit Sagar, CEO dan Kepala Redaktur OpenGov Asia, menyoroti bahwa kekuatan transformasi Generative AI akan membentuk masa depan pelayanan publik. Mohit juga menekankan pentingnya penggunaan teknologi yang bertanggung jawab dan etis untuk membuka jalan menuju masa depan digital yang berkelanjutan dan inklusif.

Generative AI merevolusi pelayanan yang berpusat pada masyarakat dengan menawarkan personalisasi, efisiensi, dan solusi yang ramah pengguna,” pungkasnya. “Teknologi ini berdampak secara signifikan terhadap penyampaian layanan publik.”

Mohit menjelaskan bahwa kemampuan Pemrosesan Bahasa Alami (NLP) menggerakkan chatbot, mengotomatisasi pengolahan dokumen, dan memberikan rekomendasi yang disesuaikan. Ia menekankan potensi besar dari penggabungan Generative AI dengan komputer vision, membayangkan penggunaannya dalam tugas seperti memperkuat keamanan publik dan melakukan inspeksi visual.

Generative AI memberdayakan layanan publik untuk memberikan pengalaman yang dipersonalisasi, efisien, dan berpusat pada pengguna,” Mohit mengulangi. “Ini merevolusi interaksi masyarakat dengan layanan-layanan ini di berbagai domain.

Ruang lingkup Generative AI dalam layanan berorientasi masyarakat mengalami transformasi yang cepat dan dinamis, terutama dipacu oleh upaya bersama pemimpin pasar terkemuka dan inovator-visioner yang memiliki pandangan jauh ke depan.

Mohit Sagar memberikan contoh yang menggambarkan perkembangan dan potensi GAI di berbagai sektor layanan publik di seluruh dunia:

  • Departemen Pertahanan Amerika Serikat – pelatihan model pembelajaran mesin yang kuat
  • Pemerintah Inggris – memerangi penipuan
  • Singapura – konten pendidikan yang dipersonalisasi
  • Uni Emirat Arab – meningkatkan layanan bagi masyarakat
  • Komisi Eropa – meningkatkan pengelolaan data

Mohit Sagar menyoroti aspek penting dalam ranah layanan yang berorientasi pada masyarakat dan didukung oleh Generative AI: kebutuhan untuk mengatasi potensi risiko yang menyertai teknologi transformasional ini. Terutama, ia menegaskan pentingnya mengurangi tantangan seperti pelanggaran data dan penggunaan Model Bahasa Besar (LLM).

Pendekatan-pendekatan ini melibatkan pemahaman terhadap potensi bahaya yang terkait dengan pelanggaran data yang melibatkan Model Bahasa Besar (LLM), mengadopsi metodologi pengelolaan data yang aman seperti enkripsi dan kontrol akses, menjalankan audit keamanan rutin, dan menerapkan kewaspadaan berkelanjutan melalui pemantauan berkelanjutan dan prosedur tanggap kejadian.

Selain itu, pendekatan tersebutenegaskan pentingnya bagi organisasi untuk mematuhi peraturan privasi data dengan menekankan pentingnya mematuhi standar ini dan memanfaatkan teknologi yang meningkatkan privasi untuk melindungi data masyarakat. Melalui implementasi strategi ini, pemerintah dapat secara efektif mengurangi risiko, meningkatkan kepercayaan, dan menjamin integrasi Model Bahasa Besar (LLM) yang bertanggung jawab dan aman dalam layanan berorientasi masyarakat.

Menggabungkan Generative AI ke dalam rencana inovasi sektor publik Singapura menandai sebuah langkah penting menuju peningkatan layanan publik dan optimalisasi pengalaman masyarakat. Melalui perencanaan strategis yang matang dan integrasi GAI yang etis, Singapura bertujuan untuk menawarkan efisiensi yang lebih tinggi dan layanan berorientasi masyarakat, mendorong inovasi di berbagai sektor secara bertanggung jawab.

“Menjamin privasi, keamanan, dan tata kelola etis adalah hal yang sangat penting ketika mengimplementasikan Generative AI dalam sektor publik Singapura,” kata Mohit. Namun, untuk mengimplementasikan GAI sambil melindungi data masyarakat dan mempertahankan kepercayaan publik, beberapa pertimbangan kunci harus diatasi dengan tanggung jawab dan etika.

Upaya-upaya ini mencakup langkah-langkah perlindungan privasi yang komprehensif, ketaatan terhadap regulasi perlindungan data, penerapan prinsip-prinsip desain yang mengedepankan privasi, dan penggunaan praktik pengelolaan data yang aman. Menekankan keamanan adalah hal yang sangat penting untuk mencegah akses yang tidak sah dan potensi pelanggaran data yang menuntut implementasi langkah-langkah keamanan siber yang kuat seperti enkripsi dan kontrol akses yang ketat.

Dengan memberikan informasi tentang strategi-strategi ini, Mohit Sagar menekankan komitmen untuk adopsi AI yang bertanggung jawab dan perlindungan yang harus diberikan kepada data masyarakat. Penekanannya pada praktik keamanan dan pertimbangan etis mencerminkan perlunya keseimbangan antara inovasi teknologi serta perlindungan kepentingan dan hak-hak individu dalam ranah layanan berorientasi masyarakat.

Welcome Address

“Kerangka kerja tata kelola etis sangat penting untuk menetapkan pedoman dan prinsip-prinsip yang jelas, mengatasi keadilan, transparansi, akuntabilitas, dan mitigasi bias untuk menghormati hak-hak individu dan nilai-nilai masyarakat,” demikian kesimpulan Mohit. “Dengan mengintegrasikan pertimbangan-pertimbangan ini ke dalam implementasi GAI, pemerintah dapat membangun kepercayaan, meningkatkan kepercayaan, dan melindungi privasi sambil memanfaatkan manfaat GAI untuk transformasi layanan publik.”

Aloysius Lim ∶  HCLTech berkomitment menggunakan Generative AI secara etis

Generative AI menjadi sangat agresif dalam dunia teknologi saat ini, terlebih teknologi ini mulai mendisrupsi sektor publik guna mengefisiensikan penyampaian kebijakan. Dalam pernyataannya ini, Aloysius Lim selaku Client Partner di HCLTech menggarisbawahi bagaimana Generative AI telah menjadi kekuatan pendorong utama dalam dunia teknologi, mengubah berbagai aspek kehidupan, termasuk sektor publik.

Generative AI dapat dipahami sebagai cabang dari kecerdasan buatan (AI) yang menggunakan algoritma komputer untuk menghasilkan output yang menyerupai konten yang dibuat oleh manusia. Konten ini dapat berupa teks, gambar, grafis, musik, atau kode komputer. Algoritma Generative AI dilatih menggunakan data yang terdiri dari contoh yang mewakili output yang diinginkan. Dengan menganalisis pola dan struktur menggunakan data pelatihan ini, algoritma ini menghasilkan konten baru yang memiliki karakteristik seperti data input asli.

HCLTech, sebagai pemimpin dalam industri ini, berperan dalam mengembangkan solusi AI yang responsif terhadap kebutuhan sektor publik. HCLTech dapat membantu organisasi mengidentifikasi peluang-peluang kecerdasan buatan (AI), mengembangkan strategi, serta menciptakan rencana-rencana implementasi solusi AI. “Pendekatan kami adalah dengan menggabungkan penawaran dan kapabilitas AI dan Generative AI kami ke dalam platform konsultasi dan pengiriman yang komprehensif, sepenuhnya terintegrasi, serta dirancang untuk menjawab kebutuhan spesifik klien industri dan memaksimalkan nilai tambah,” jelas.

HCLTech baru-baru ini meluncurkan Generative AI Labs, yang mendukung tim dalam membangun solusi dan layanan di berbagai peran dan domain, termasuk Teknik Sistem, Operasi Proses, dan Dukungan. Laboratorium ini juga akan mengemban peran dalam pengembangan akademi keterampilan Generative AI yang melatih orang tentang cara terbaik menggunakan teknologi ini dengan filosofi konsultasi, penciptaan, penyuntikan, penyisipan, dan integrasi Kecerdasan Buatan dari silikon hingga infrastruktur, aplikasi, data, dan proses bisnis.

Dalam upaya ini, HCLTech bekerja sama dengan berbagai sektor untuk mengidentifikasi peluang-peluang AI yang sesuai dengan tujuan bisnis dan merancang solusi AI yang cocok dengan visi setiap sektor. Hal ini memungkinkan organisasi untuk mengoptimalkan penggunaan teknologi AI untuk meningkatkan efisiensi, produktivitas, dan daya saing di pasar. Selain itu, komitmen HCLTech terhadap etika dan tanggung jawab dalam penggunaan teknologi AI memastikan bahwa solusi-solusi yang HCLTech tawarkan sesuai dengan standar etika dan hukum yang berlaku, sehingga organisasi dapat meraih hasil yang berkelanjutan dan dijalankan dengan penuh keyakinan.

Lim meyakini bahwa kunci kesuksesan dalam mengadopsi teknologi AI adalah pengintegrasian yang baik antara aspek teknis dan etika. Dengan mendekati setiap peluang AI dengan kepedulian terhadap nilai-nilai etika dan tanggung jawab, organisasi dapat memastikan bahwa pemanfaatan teknologi ini memberikan dampak positif, baik secara bisnis maupun dalam masyarakat secara luas. Ini adalah landasan yang kuat untuk membangun masa depan yang cerah dan berkelanjutan yang didukung oleh inovasi teknologi yang bijaksana.

Lebih jauh, dalam sesi tersebut, Lim menekankan kepada sektor publik untuk menggunakan Generative AI secara bijak dengan mempertimbangkan dampak sosial, etika, dan keamanan. Lim menyatakan bahwa sementara Generative AI memiliki potensi besar untuk meningkatkan efisiensi dan layanan publik, penting untuk menjalankannya dengan kesadaran akan tanggung jawab yang melekat dalam penerapannya. Selain itu, dia menyoroti perlunya mengikuti pedoman dan regulasi yang berlaku dalam penggunaan teknologi ini untuk memastikan bahwa manfaatnya dapat dirasakan oleh masyarakat secara luas tanpa mengorbankan nilai-nilai fundamental seperti privasi personal.

In Conversation with

Andy Ta ∶ Menekankan prosedur privasi data untuk keamanan masyarakat

Menurut Andy Ta, Direktur Data aNalytics & AI / Chief Data Officer di Synapxe dan Direktur Health Insights di Kementerian Kesehatan, memprioritaskan pendekatan yang berpusat pada manusia dan menjunjung etika dalam adopsi Generative AI dalam sektor publik muncul sebagai titik yang sangat penting. Untuk mewujudkan visi ini, ada beberapa tindakan penting yang harus diambil oleh organisasi sektor publik.

“Pertama-tama, kerangka kerja etika dan pedoman perlu dibentuk,” kata Andy. “Kesejahteraan, privasi, dan kepentingan manusia harus dijadikan prioritas utama dalam kerangka kerja ini.”

Kriteria ini harus kuat dalam prinsip-prinsip seperti keadilan, transparansi, akuntabilitas, dan non-diskriminasi. Mematuhi pedoman ini memungkinkan organisasi untuk memastikan bahwa sistem AI memprioritaskan kesejahteraan individu dan menghindari kerusakan.

Dalam hal ini, perlindungan data juga memiliki kepentingan besar. Melindungi informasi pribadi masyarakat memerlukan penekanan yang lebih besar pada langkah-langkah privasi data yang ketat dalam sektor publik. Mematuhi regulasi keamanan data menjadi sangat penting. Data harus selalu melalui enkripsi dan anonimisasi. Hal ini memastikan bahwa masyarakat memiliki kepercayaan dalam penanganan data mereka yang bertanggung jawab dan aman oleh layanan yang berbasis AI.

Menurut Andy, mendorong transparansi dalam proses pengambilan keputusan AI menjadi kebutuhan signifikan. Penting bagi masyarakat untuk memiliki kemampuan untuk memahami bagaimana dan mengapa keputusan tertentu dibuat oleh sistem AI. Transparansi ini tidak hanya menumbuhkan kepercayaan tetapi juga memungkinkan masyarakat untuk memahami lebih dalam layanan berbasis AI guna memastikan perasaan mereka terus memiliki kendali dan keterlibatan yang terinformasikan.

Sistem AI harus selalu berada di bawah pengawasan manusia. Meskipun AI dapat meramalkan hasil dan menyederhanakan proses, perspektif dan penilaian manusia tetap penting untuk mengukur dan mengakomodasi nuansa. Manusia perlu memiliki mekanisme untuk campur tangan ketika sistem AI menghadapi situasi yang rumit atau berdampak pada pertimbangan etis, sehingga perlu dipastikan bahwa manusia tetap memiliki otoritas utama dalam keputusan yang signifikan.

Ramadhyani R ∶ Legislasi membutuhkan kerja sama sistem AI internasional

Ramadhyani R, Global Head of AI Services for Digital Business di HCLTech, menyoroti signifikansi pelibatan pengguna ke dalam proses pengembangan dan implementasi sistem AI. Beliau menggarisbawahi nilai partisipasi publik dan umpan balik untuk memastikan bahwa aplikasi AI dapat dengan efektif mengatasi kebutuhan dan permasalahan yang nyata. Dengan menerapkan pendekatan kolaboratif dan melibatkan masyarakat, terdapat potensi besar dalam mengembangkan solusi yang sangat berfokus pada manusia dan sesuai dengan nilai-nilai serta preferensi publik.

Ramadhyani juga menegaskan urgensi mekanisme akuntabilitas dan menyoroti perlunya menentukan garis tanggung jawab yang jelas untuk sistem AI. “Menetapkan siapa yang bertanggung jawab atas perilaku dan tindakan sistem, serta menerapkan protokol untuk mengoreksi kesalahan atau hasil yang tidak diinginkan merupakan langkah-langkah dasar yang tidak dapat diabaikan,” jelasnya.

Selain itu, ia menekankan pentingnya penyebaran pengetahuan dan pemahaman tentang AI di kalangan masyarakat umum dan para profesional sektor publik. Dengan meningkatkan kesadaran tentang potensi dan keterbatasan AI, individu diberdayakan untuk mendukung penggunaan yang bertanggung jawab dan memfasilitasi penerimaan yang lebih luas.

Selain itu, melakukan audit reguler dan analisis komprehensif terhadap sistem AI juga sama pentingnya. Evaluasi-evaluasi ini memfasilitasi adaptasi yang diperlukan untuk memastikan bahwa sistem AI selalu sejalan dengan standar etika dan memenuhi kebutuhan masyarakat. Selain itu, evaluasi-evaluasi ini mengungkapkan konsekuensi tak terduga yang mungkin timbul dari implementasi AI, meningkatkan akuntabilitas dan keandalan keseluruhan sistem ini.

Dalam rangka memastikan bahwa implementasi AI sejalan dengan norma etika dan nilai-nilai masyarakat yang lebih luas, Ramadhyani menekankan pentingnya kerja sama antara sektor publik, akademisi, organisasi masyarakat sipil, dan ahli etika AI. Dengan memajukan upaya kolaboratif ini, terbuka peluang untuk menciptakan solusi AI yang lebih komprehensif dan beretika yang dapat melayani kepentingan masyarakat luas secara lebih baik. Dengan melibatkan berbagai pihak, termasuk para ahli dalam bidang etika AI, proses pengembangan dan penerapan AI dapat menjadi lebih terinformasi, bertanggung jawab, dan sesuai dengan standar etika yang tinggi.

Dalam upaya penggunaan AI yang bertanggung jawab dan etis dalam layanan publik, Andy menganjurkan perlunya pendekatan rumit yang mengharmonisasikan inovasi dan regulasi. Menurutnya, mencapai keseimbangan ini memerlukan strategi yang beragam.

Dalam upaya mencapai keselarasan antara inovasi teknologi dan pertimbangan etika, pemerintah harus pertama-tama menetapkan standar etika yang jelas dan prinsip-prinsip yang memprioritaskan atribut seperti keadilan, akuntabilitas, dan transparansi ketika mengintegrasikan AI. Hal ini bertujuan untuk membentuk keseimbangan yang sehat antara kemajuan teknologi dan pertimbangan etika yang mendalam.

Selain itu, Ramadhyani mengusulkan bahwa pemeriksaan menyeluruh terhadap sistem AI perlu dilakukan secara rutin untuk memastikan keamanan dan pemahaman yang baik tentang cara kerjanya. Penerapan regulasi perlindungan data yang ketat, standar transparansi, dan mandat adalah langkah-langkah mendasar dalam mencapai tujuan ini. Dengan demikian, peraturan dan pengawasan akan menjadi bagian integral dari proses implementasi AI yang bertanggung jawab.

Untuk lebih menegakkan standar bagi aplikasi AI, Ramadhyani mengusulkan pembentukan program sertifikasi dan standar industri yang relevan. Badan regulasi harus memiliki wewenang untuk memantau kepatuhan terhadap standar ini dan memberlakukan sanksi jika diperlukan. Selain itu, penting untuk memastikan bahwa penduduk memiliki akses ke informasi yang jelas tentang penggunaan AI dalam layanan publik, serta memberikan mereka kesempatan untuk berpartisipasi dalam proses pengambilan keputusan melalui mekanisme keterlibatan publik yang efektif.

Dengan pendekatan ini, tujuannya adalah mencapai keseimbangan yang baik antara memanfaatkan potensi revolusioner AI dalam layanan publik dan menjaga hak privasi individu, serta kepentingan umum yang lebih besar. Dalam semua ini, penting untuk memastikan bahwa inovasi yang dilakukan sudah bertanggung jawab dan mematuhi standar etika yang tinggi, sehingga masyarakat dapat merasa percaya dan menerima manfaat yang sebesar-besarnya dari layanan yang ditingkatkan oleh AI.

Ramadhyani menekankan pentingnya menjaga lanskap regulasi yang fleksibel dan dapat disesuaikan, yang memerlukan penilaian dan penyesuaian yang konsisten sesuai dengan kemajuan teknologi AI. Dalam mencapai harmonisasi regulasi, koordinasi internasional yang luas menjadi sangat penting, terutama dalam kasus di mana sistem AI melintasi batas negara.

Untuk lebih mendorong inovasi yang bertanggung jawab, disarankan untuk mendorong penciptaan AI etis melalui insentif seperti hibah dan manfaat pajak. Strategi komprehensif ini pada akhirnya dapat membantu pemerintah dalam menggunakan potensi revolusioner AI dalam layanan publik sambil melestarikan kebebasan individu, privasi, dan kesejahteraan publik yang lebih besar.

Diperlukan pendekatan yang hati-hati dan seimbang di sektor publik Singapura untuk melindungi data masyarakat yang sensitif dengan baik sambil memanfaatkan kemungkinan Generative AI. Untuk menjaga hak privasi masyarakat, peraturan dan regulasi perlindungan data yang ketat harus diperkuat, dengan penekanan pada minimisasi data dan pembatasan tujuan.

“Untuk memastikan bahwa hanya personel yang berwenang yang memiliki akses ke data sensitif, sistem pengendalian akses perlu diperkuat dengan akses berbasis peran dan otentikasi dua faktor,”  saran Andy. Dia menekankan perlunya memprioritaskan enkripsi dan praktik penyimpanan yang aman untuk melindungi data selama transit dan saat beristirahat.

Ramadhyani mengakui pentingnya teknik anonimisasi dan implementasi perlindungan privasi diferensial dalam pengembangan dan penggunaan model Generative AI untuk mencegah penguraian data sensitif. Dia mendorong peningkatan pengawasan dan akuntabilitas melalui promosi transparansi dan kejelasan dalam proses pengambilan keputusan sistem AI.

Selain itu, ketaatan terhadap standar berbagi data internasional, audit keamanan berkala, dan sanksi untuk pelanggaran adalah langkah penting dalam memperkuat upaya perlindungan data.

Dia percaya bahwa memperkuat kesadaran publik melalui kampanye kesadaran, yang dipadukan dengan keterlibatan kolaboratif dengan ahli etika AI, privasi, dan keamanan siber, dapat membudayakan kepercayaan dan memastikan ketaatan terhadap protokol penanganan data yang etis.

Sektor publik Singapura dapat secara efektif memanfaatkan kemampuan transformatif Generative AI dalam mendorong inovasi layanan publik, semuanya sambil secara proaktif mengatasi potensi penyalahgunaan dan melindungi hak kekayaan intelektual.

Menurut Andy, pendekatan komprehensif ini akan melibatkan pembentukan kerangka etika dan hukum yang tegas, menempatkan penekanan utama pada privasi dan keamanan data, memastikan transparansi dan kejelasan dalam sistem AI, dan mengelola hak kekayaan intelektual dengan tekun.

Ramadhyani percaya bahwa Singapura dapat membudayakan ekosistem AI yang bertanggung jawab dengan merawat kerja sama antara pemerintah dan swasta, alokasi sumber daya untuk pendidikan dan pelatihan, dan melibatkan masyarakat dalam proses tersebut. Pemantauan terus-menerus, audit, dan pengujian aplikasi AI akan lebih meningkatkan adopsi AI yang bertanggung jawab.

Praktik-praktik ini tidak hanya memperkuat adopsi AI yang bertanggung jawab, tetapi juga mengharmonisasikan inovasi dengan pertimbangan etika, menghasilkan layanan yang meningkatkan kesejahteraan masyarakat sambil menjaga privasi dan hak kekayaan intelektual.

Pembicaraan komprehensif menghasilkan wawasan berharga tentang adopsi bertanggung jawab Generative AI dalam sektor publik, dengan mengutamakan kesejahteraan manusia dan privasi. Bersama dengan perlunya merumuskan legislasi yang menciptakan kerangka kerja etika untuk sistem AI lintas batas, penekanan harus diberikan pada pembentukan kerangka etika berdasarkan prinsip-prinsip keadilan dan transparansi.

Aspek-aspek penting mencakup perlindungan data, pengambilan keputusan AI yang transparan, pengawasan manusia, keterlibatan publik, dan audit reguler. Kolaborasi dengan dunia akademik dan organisasi masyarakat sipil, pendekatan inovasi-regulasi yang seimbang, langkah-langkah privasi data yang kuat, dan partisipasi aktif masyarakat juga sama pentingnya.

Secara keseluruhan, pandangan tersebut menegaskan pentingnya membangun kepercayaan, akuntabilitas, transparansi, dan ekosistem AI etis yang kuat dalam layanan publik.

Salam Penutup

“Apa yang dihadirkan oleh AI saat ini adalah jenis kekuatan yang berbeda,” jelas Aloysius Lim, Client Partner di HCLTech dalam sesi penutupan OpenGov Breakfast Insight kali ini.

AI ini mampu mencapai bentuk kecerdasan yang sangat tinggi, serupa dengan kemampuan manusia dalam berpikir, memahami, dan mengambil keputusan. Bahkan, potensi dari AI ini bisa jauh melampaui apa yang dapat dicapai oleh manusia dalam beberapa kasus tertentu. Yang lebih menarik lagi, pemanfaatan AI ini dapat dilakukan dengan biaya yang jauh lebih rendah daripada upaya manusia untuk mencapai tingkat kecerdasan yang sama.

Sejak tahun 2015, pemerintah Singapura sendiri telah mengadopsi teknologi pembelajaran mesin untuk mengolah umpan balik warganya mengenai perbaikan yang diperlukan dalam lingkungan mereka. Contohnya, ketika seorang warga melaporkan ayunan yang rusak di taman bermain atau lampu jalan yang tidak berfungsi, teknologi ini telah memungkinkan pemerintah untuk merespons dengan lebih cepat dan efisien

Penggunaan teknologi pembelajaran mesin ini telah membawa manfaat yang signifikan bagi masyarakat Singapura. Masyarakat merasakan perbaikan yang lebih cepat dan efisien dalam infrastruktur lingkungan mereka, dan hal ini juga membantu pemerintah dalam menjalankan tugas mereka dengan lebih efektif. Penggunaan teknologi ini juga memastikan bahwa respon yang diberikan oleh pemerintah sesuai dengan kebutuhan yang tepat pada waktunya, sehingga meningkatkan kepuasan masyarakat terhadap layanan publik yang disediakan oleh pemerintah.

“Dengan kata lain, pemanfaatan teknologi pembelajaran mesin telah menjadi salah satu alat yang efektif untuk memperbaiki kualitas hidup dan lingkungan di Singapura,” ungkap Lim

HCLTech hadir untuk membantu sektor publik dalam memberikan layanan kepada masyarakat menggunakan Generative AI yang tepat. HCLTech Kami memahami potensi besar yang dimiliki Generative AI untuk meningkatkan efisiensi, kecepatan, dan kualitas layanan publik. Dengan pengalaman yang telah HCLTech akumulasikan selama bertahun-tahun dalam pengembangan dan penerapan teknologi AI, HCLTech kami siap menjadi mitra sektor publik dalam menghadapi tantangan-tantangan masa depan.

HCLTech berkomitmen untuk bekerja sama dengan sektor publik dalam merancang solusi AI yang sesuai dengan kebutuhan spesifik, mulai dari pemrosesan umpan balik warga hingga deteksi anomali dalam pengiriman barang dan bahkan mendeteksi penipuan.

“Kami percaya bahwa Generative AI adalah alat yang dapat mengubah lanskap layanan publik, dan kami akan terus berinovasi dan beradaptasi untuk memastikan bahwa teknologi ini memberikan manfaat maksimal bagi masyarakat dan membantu sektor publik mencapai tujuan mereka dengan lebih baik,” tutup Lim.

PARTNER

Qlik’s vision is a data-literate world, where everyone can use data and analytics to improve decision-making and solve their most challenging problems. A private company, Qlik offers real-time data integration and analytics solutions, powered by Qlik Cloud, to close the gaps between data, insights and action. By transforming data into Active Intelligence, businesses can drive better decisions, improve revenue and profitability, and optimize customer relationships. Qlik serves more than 38,000 active customers in over 100 countries.

PARTNER

CTC Global Singapore, a premier end-to-end IT solutions provider, is a fully owned subsidiary of ITOCHU Techno-Solutions Corporation (CTC) and ITOCHU Corporation.

Since 1972, CTC has established itself as one of the country’s top IT solutions providers. With 50 years of experience, headed by an experienced management team and staffed by over 200 qualified IT professionals, we support organizations with integrated IT solutions expertise in Autonomous IT, Cyber Security, Digital Transformation, Enterprise Cloud Infrastructure, Workplace Modernization and Professional Services.

Well-known for our strengths in system integration and consultation, CTC Global proves to be the preferred IT outsourcing destination for organizations all over Singapore today.

PARTNER

Planview has one mission: to build the future of connected work. Our solutions enable organizations to connect the business from ideas to impact, empowering companies to accelerate the achievement of what matters most. Planview’s full spectrum of Portfolio Management and Work Management solutions creates an organizational focus on the strategic outcomes that matter and empowers teams to deliver their best work, no matter how they work. The comprehensive Planview platform and enterprise success model enables customers to deliver innovative, competitive products, services, and customer experiences. Headquartered in Austin, Texas, with locations around the world, Planview has more than 1,300 employees supporting 4,500 customers and 2.6 million users worldwide. For more information, visit www.planview.com.

SUPPORTING ORGANISATION

SIRIM is a premier industrial research and technology organisation in Malaysia, wholly-owned by the Minister​ of Finance Incorporated. With over forty years of experience and expertise, SIRIM is mandated as the machinery for research and technology development, and the national champion of quality. SIRIM has always played a major role in the development of the country’s private sector. By tapping into our expertise and knowledge base, we focus on developing new technologies and improvements in the manufacturing, technology and services sectors. We nurture Small Medium Enterprises (SME) growth with solutions for technology penetration and upgrading, making it an ideal technology partner for SMEs.

PARTNER

HashiCorp provides infrastructure automation software for multi-cloud environments, enabling enterprises to unlock a common cloud operating model to provision, secure, connect, and run any application on any infrastructure. HashiCorp tools allow organizations to deliver applications faster by helping enterprises transition from manual processes and ITIL practices to self-service automation and DevOps practices. 

PARTNER

IBM is a leading global hybrid cloud and AI, and business services provider. We help clients in more than 175 countries capitalize on insights from their data, streamline business processes, reduce costs and gain the competitive edge in their industries. Nearly 3,000 government and corporate entities in critical infrastructure areas such as financial services, telecommunications and healthcare rely on IBM’s hybrid cloud platform and Red Hat OpenShift to affect their digital transformations quickly, efficiently and securely. IBM’s breakthrough innovations in AI, quantum computing, industry-specific cloud solutions and business services deliver open and flexible options to our clients. All of this is backed by IBM’s legendary commitment to trust, transparency, responsibility, inclusivity and service.