|
Getting your Trinity Audio player ready...
|
Di era kemajuan teknologi yang cepat, lanskap layanan masyarakat mengalami revolusi mendalam. Hal ini didorong oleh prinsip-prinsip modernisasi, transformasi, dan inovasi.
Harapan masyarakat berkembang dengan cepat, dipengaruhi oleh interaksi mereka dengan sektor swasta. Mereka kini menuntut layanan yang lebih efisien, mudah diakses, dan personal dari pemerintahan mereka. Modernisasi telah menjadi suatu keharusan yang memerlukan peninjauan kembali metode penyelenggaraan layanan untuk memenuhi beragam kebutuhan masyarakat.
Evolusi pengalaman masyarakat melibatkan peralihan dari prosedur konvensional yang seringkali membingungkan, menuju keterlibatan digital yang ramah pengguna yang menempatkan sudut pandang masyarakat sebagai prioritas. Namun, seiring mereka beralih ke lingkungan yang bergantung pada teknologi ini, inklusivitas digital menjadi peran utama. Inklusivitas melibatkan perancangan layanan yang dapat diakses oleh semua, tanpa memandang usia, kemampuan, atau status sosial. Keragaman diakui sebagai kekuatan yang mengarah pada solusi dan disesuaikan dengan kebutuhan unik setiap masyarakat.
Pemerintah harus memastikan bahwa layanan digital tetap dapat diakses oleh setiap masyarakat, tanpa memandang latar belakang, kemampuan, atau keadaan mereka. Di luar hanya sebagai suatu keharusan moral, inklusivitas adalah langkah strategis untuk menyamakan permainan digital dan mencegah siapa pun tertinggal di era digital. Masa depan layanan masyarakat bergantung pada keberhasilan untuk menjembatani kesenjangan digital dan menciptakan solusi untuk beragam audiens.
Dalam konteks ini, inovasi dalam penyelenggaraan layanan bukanlah sekadar aspirasi, melainkan motor penggerak bagi pemerintahan dan organisasi yang berjuang untuk meningkatkan efisiensi. Dengan memanfaatkan teknologi yang sedang berkembang, analisis data, dan metode inovatif, pemerintah bertujuan untuk memberikan layanan yang lebih cepat, lebih efisien, dan lebih fleksibel, yang pada akhirnya akan meningkatkan kehidupan semua masyarakat.
Data dan analitik memainkan peran sentral dalam lanskap ini, mendorong pengambilan keputusan yang didasarkan pada data yang memberikan layanan yang disesuaikan pada keputusan kebijakan. Analisis data memberikan wawasan yang diperlukan untuk mengoptimalkan penyelenggaraan layanan dan mengatasi kebutuhan masyarakat secara proaktif, menjembatani kesenjangan antara penyediaan layanan tradisional dan masa depan yang didasarkan pada data.
Perjalanan transformasi ini disertai dengan sejumlah tantangan dan peluang unik, dengan pemerintah dan organisasi di seluruh dunia menjelajahi wilayah yang belum dipetakan saat mereka memulai perjalanan transformasi ini. Dalam proses ini, sinergi dan kemitraan antara pemerintah, organisasi, dan masyarakat akan menjadi sangat penting.
Setiap entitas dan individu memiliki peran penting dalam membentuk masa depan. Upaya kolaboratif, baik dalam maupun lintas sektor, adalah sangat penting. Berbagi pengalaman, praktik terbaik, dan solusi inovatif membuka jalan menuju masa depan di mana layanan kepada masyarakat tidak hanya modern, tertransformasi, dan inovatif, tetapi juga benar-benar berpusat pada masyarakat dan inklusif.
OpenGov Breakfast Insight telah diselenggarakan pada tanggal 24 Oktober 2023 di Sheraton Towers Singapore, mendiskusikan terkait data terbaru dari laporan eksklusif mengenai Kinerja Pemerintahan Digital dan Indikator Inklusi. Penelitian tersebut memberikan gambaran mengenai kondisi saat ini dalam kinerja pemerintahan digital, serta memberikan wawasan penting mengenai transformasi masa depan.
Salam pembuka
Mohit Sagar, CEO dan Redaktur Utama OpenGov Asia, mengatakan bahwa di era teknologi modern yang terus berkembang, inovasi tak akan pernah berhenti. Teknologi telah mengubah cara kita bekerja, berkomunikasi, dan hidup sehari-hari, bahkan sekalipun pemerintah yang menggunakan dan memaksimalkan potensi teknologi untuk meningkatkan kepuasan pelayanan masyarakat.
Di era COVID-19 yang telah berlalu, seluruh kegiatan berhenti total termasuk layanan pemerintah. Negara tidak memiliki kesiapan dalam menghadapi pandemi yang terjadi secara tiba-tiba. Itulah mengapa saat ini pemerintah semakin lebih peduli akan pentingnya penggunaan teknologi untuk menjamah seluruh masyarakat, tanpa terbatas ruang dan waktu.
Singapura menjadi salah satu negara yang cukup mengedepankan kemajuan teknologi di berbagai sektornya. Bahkan, menurut Smart Nation, Singapura diproyeksikan menjadi pemimpin dalam pengadaptasian solusi AI dalam masalah-masalah praktis seperti bisnis dan pemerintahan pada tahun 2030.
Tujuan inisiatif Smart Nation Singapura sendiri adalah membuat negara kota tersebut menjadi pemimpin global dalam bidang ekonomi dan masyarakat di era digital. Inisiatif ini bercita-cita menggunakan data dan teknologi untuk meningkatkan layanan publik, meningkatkan standar hidup, dan memberikan peluang baru bagi individu dan bisnis.
Tentu, dalam hal ini, pelayanan publik adalah yang utama. Dengan meningkatkan layanan publik, masyarakat Singapura tentu akan merasa nyaman untuk tinggal di negaranya.
Dengan populasi Singapura mencapai 5,6 juta penduduk, lebih dari 4,5 juta di antaranya telah menggunakan aplikasi Singpass. Melalui Singpass, para pengguna dapat mengakses lebih dari 1.700 layanan digital yang disediakan oleh lebih dari 460 lembaga pemerintah dan perusahaan. Aplikasi ini telah menjadi jembatan digital yang penting, menghubungkan individu dengan beragam layanan yang mencakup berbagai aspek kehidupan sehari-hari, mulai dari administrasi pemerintah hingga transaksi bisnis. Singpass memberikan akses yang lebih mudah dan efisien kepada masyarakat Singapura, mengintegrasikan teknologi digital ke dalam berbagai aspek kehidupan sehari-hari mereka.
Mohit menekankan bahwa transformasi teknologi justru semakin memunculkan pertanyaan tentang etika, privasi, dan dampak sosial yang perlu dijelajahi. Seperti misalnya, dalam pengimplementasiannya, tentu transformasi digital tidak semudah itu diterapkan oleh seluruh warga Singapura. Nyatanya, masih ada beberapa warga Singapura yang belum memiliki privilese dalam pemahaman teknologi digital secara cepat. Dengan demikian, pemerintah harus berinovasi untuk meningkatkan user experience (UX) dalam berbagai platform digitalnya.
“Pengalaman pengguna (user experience – UX) seharusnya menjadi prioritas utama dalam pengembangan layanan digital. Pastikan bahwa semua situs web dan aplikasi pemerintah mudah digunakan,” ujar Mohit.
Selain itu, Mohit juga menegaskan bahwa keamanan siber seharusnya menjadi salah satu prioritas utama dalam konteks etika pemerintah terhadap masyarakat. Hal ini mencerminkan komitmen yang mendalam terhadap perlindungan data dan informasi pribadi warga negara, serta menjaga kerahasiaan dan integritas sistem teknologi yang digunakan oleh pemerintah. Dalam dunia yang semakin terhubung secara digital, mengamankan infrastruktur siber adalah langkah penting dalam menjaga kepercayaan masyarakat terhadap pemerintahan.
“Kebocoran data merupakan isu yang harus dibenahi untuk meningkatkan kepuasan masyarakat terhadap pelayanan,” tegas Mohit.
Peningkatan pengalaman warga negara adalah salah satu tujuan utama pemerintah digital Singapura, dan hal ini dapat ditingkatkan dengan mempermudah, mempercepat, dan meningkatkan keamanan bagi penduduk dalam mengakses layanan online dan melakukan transaksi.
Welcome Address
Dalam kesempatan sambutannya, John Mackenney, Practice Director, Digital Strategy Group untuk APAC di Adobe, dengan tulus mengungkapkan penghargaannya kepada seluruh partisipan serta OpenGov atas penyelenggaraan pertemuan yang telah menciptakan platform kolaboratif bagi pemimpin teknologi dari berbagai sektor untuk meningkatkan kepuasan masyarakat terhadap pelayanan publik.
John menekankan bahwa kemunculan teknologi-teknologi revolusioner, termasuk kecerdasan buatan (AI) itu sendiri, memberikan peluang unik untuk merevolusi citizen experience. “Dengan memanfaatkan AI dan alat-alat canggih lainnya, kita tidak hanya dapat mendorong inklusi digital tetapi juga meningkatkan efisiensi dalam pengiriman layanan,” pungkasnya.
Dalam meninjau perjalanan selama ini, terlihat bahwa fokus yang jelas telah muncul menuju era pasca-COVID-19. Pemerintah saat ini dengan aktif mencari cara untuk mengoptimalkan operasi di sektor publik, salah satunya adalah dengan mengimplementasikan teknologi digital.
Krisis pandemi COVID-19 telah menjadi pendorong utama untuk mempercepat transformasi digital dalam pelayanan publik. Pemerintah menyadari bahwa teknologi digital dapat menjadi alat yang kuat untuk menjawab tantangan yang dihadapi oleh masyarakat dan sektor publik pada umumnya.
Langkah-langkah menuju optimisasi ini mencakup penerapan solusi berbasis teknologi seperti platform digital, analisis data yang canggih, dan otomatisasi proses administratif. Tujuannya adalah untuk memberikan pengalaman yang lebih baik bagi warga negara, meningkatkan efisiensi, dan memastikan keaslian informasi yang tersedia.
Melalui inisiatif ini, pemerintah berkomitmen untuk memastikan bahwa sektor publik dapat beradaptasi dan memberikan layanan yang sesuai dengan tuntutan zaman, sehingga memenuhi harapan warga negara dalam hal aksesibilitas, kualitas, dan transparansi. Transformasi ini tidak hanya relevan untuk saat ini, tetapi juga untuk masa depan yang lebih inklusif dan terkoneksi secara digital.
Akan tetapi, perjalanan transformasi tersebut juga membawa pertanyaan dan pertimbangan baru, terutama dalam hal keaslian data dan pertimbangan etika. Dalam era ini, penting bagi kita untuk menjalani perubahan ini dengan bijak dan memastikan bahwa inovasi teknologi juga didasarkan pada nilai-nilai dan integritas yang kuat. Semua hal tersebut merupakan bagian dari upaya untuk menuju masyarakat yang lebih inklusif dan layanan yang lebih efisien untuk seluruh lapisan.
“Di zaman yang mengedepankan kepercayaan dan aksesibilitas, tantangan-tantangan ini menegaskan pentingnya solusi-solusi inovatif,” tekan John.
John menekankan pentingnya pengukuran dalam mendorong perubahan. Dia menyoroti bahwa pengukuran yang akurat sangat diperlukan untuk membenarkan alokasi sumber daya ke dalam inisiatif-inisiatif digital. Tanpa pemahaman yang komprehensif tentang manfaat dari proses digitalisasi, pemerintah berisiko kembali ke model operasi yang lebih lama dan kurang efisien.
Dengan mengukur dan menguantifikasi baik keuntungan maupun kerugian ekonomi yang terkait dengan inisiatif digital, pemerintah dapat membuat keputusan yang lebih terinformasi. Hal ini penting dalam memastikan bahwa pemerintah terus bergerak maju menuju penyediaan layanan publik yang lebih efisien dan inklusif.
Ketika mempertimbangkan dampak ekonomi yang signifikan yang timbul akibat layanan publik yang tidak efektif bagi masyarakat dan ekonomi secara keseluruhan, menjadi jelas bahwa tugas-tugas yang mungkin tampak sepele, seperti menunggu telepon di garis dan mengantri untuk layanan pemerintah, memiliki biaya tersembunyi yang melebihi sekadar ketidaknyamanan. Oleh karena itu, perubahan yang diinformasikan oleh data dan pengukuran yang akurat menjadi kunci untuk mengoptimalkan layanan publik dan memastikan efisiensi yang lebih besar dalam penggunaan sumber daya publik.
Fireside Chat
Dalam kesempatannya, John Mackenney, Practice Director, Digital Strategy Group untuk wilayah Asia-Pasifik (APAC) di Adobe, secara tegas memperkuat pernyataan yang telah diungkapkan oleh Charles terkait implementasi teknologi digital dalam penyediaan layanan publik.
John menggarisbawahi pentingnya perubahan mendalam yang dibawa oleh transformasi digital dalam pelayanan publik. Ia menegaskan bahwa dalam era yang mendorong teknologi untuk terus berkembang dengan pesat, tidak mungkin untuk mengabaikan potensi dan manfaat yang dapat diperoleh melalui adopsi teknologi ini.
Teknologi membawa banyak kebermanfaatan dan keuntungan positif, di antaranya peningkatan efisiensi, aksesibilitas, dan kualitas layanan publik. Dalam dunia yang semakin terkoneksi, warga negara dapat dengan mudah mengakses informasi dan layanan yang mereka butuhkan, meminimalkan birokrasi, dan mempercepat proses pengambilan keputusan.
Selain itu, teknologi juga memungkinkan pemerintah untuk mengumpulkan dan menganalisis data dengan lebih baik. Dengan data yang akurat dan real-time, kebijakan publik dapat lebih tepat sasaran dan responsif terhadap kebutuhan masyarakat. Dalam hal ini, analisis data canggih dapat membantu pemerintah memprediksi tren, mengidentifikasi masalah, dan merancang solusi yang lebih efektif.
Keamanan siber juga menjadi perhatian utama dalam era digital ini. John menggarisbawahi pentingnya melindungi data pribadi dan informasi sensitif masyarakat. Dalam dunia yang semakin terhubung, risiko keamanan siber semakin meningkat, dan pemerintah harus berinvestasi dalam keamanan teknologi informasi untuk melindungi warganya.
Selain itu, transformasi digital membuka peluang bagi pemerintah untuk berkolaborasi dengan sektor swasta dan masyarakat sipil. Kemitraan yang kuat ini dapat mempercepat inovasi, membagi sumber daya, dan menciptakan solusi yang lebih holistik untuk tantangan yang kompleks.
John berpendapat bahwa pelayanan publik yang efisien dan inklusif adalah landasan bagi masyarakat yang lebih maju dan sejahtera. Transformasi digital adalah kunci untuk mencapai tujuan tersebut. Namun, kesuksesan tidak hanya bergantung pada adopsi teknologi, tetapi juga pada kemauan dan kepemimpinan para pemangku kepentingan dalam memandu perubahan ini. Dengan semangat inovasi dan kerjasama, John yakin bahwa masa depan pelayanan publik yang lebih baik adalah suatu kenyataan yang dapat diwujudkan.
John memandang transformasi digital bukan lagi hanya sebagai pilihan, melainkan sebuah keharusan mutlak. Terobosan teknologi seperti kecerdasan buatan (AI), analisis data canggih, dan keamanan siber adalah elemen-elemen kunci yang memiliki potensi besar untuk mengubah cara kita berinteraksi dengan pemerintah dan layanan yang diberikan kepada masyarakat.
Menurut John, transformasi digital melampaui sekadar pemodernan infrastruktur atau perangkat lunak; ia juga mencakup peningkatan pengalaman masyarakat dalam berurusan dengan pemerintah. Ini termasuk penyediaan layanan yang lebih cepat, lebih efisien, dan lebih mudah diakses oleh semua warga. Dengan menggunakan teknologi yang tepat, kita dapat memastikan bahwa pelayanan publik tidak hanya menjadi lebih efektif, tetapi juga lebih inklusif, sehingga setiap warga negara merasakan manfaatnya.
John menekankan peran penting para pemimpin di sektor publik dalam mendorong adopsi teknologi ini. Mereka diharapkan menjadi pelopor perubahan, memberikan inspirasi, dan membimbing organisasi mereka melalui perjalanan transformasi digital yang kompleks. Hal ini merupakan satu-satunya cara untuk sepenuhnya memanfaatkan potensi yang ditawarkan oleh era digital ini dan memastikan bahwa pelayanan publik terus berkembang demi kebaikan semua pihak.
Dalam pandangan John, semangat inovasi dan kerja sama adalah kunci kesuksesan dalam mewujudkan transformasi digital ini. Para pemimpin sektor publik harus bersedia untuk mengadopsi perubahan, menciptakan lingkungan di mana ide-ide baru diterima, dan menggandeng mitra sektor swasta dan masyarakat sipil untuk merancang solusi yang lebih baik. Hanya dengan bersatu tangan, sektor publik dapat memimpin jalan ke masa depan yang lebih canggih dan inklusif.
John juga menekankan bahwa tujuan utama dari transformasi digital dalam pelayanan publik bukan hanya tentang mengadopsi teknologi untuk teknologi itu sendiri. Yang lebih penting adalah bagaimana teknologi dapat digunakan untuk meningkatkan kualitas hidup masyarakat, meminimalkan disparitas, dan memastikan bahwa tidak ada warga negara yang tertinggal. Dengan semangat kepemimpinan yang tepat, sektor publik dapat menjadi motor penggerak menuju masa depan yang lebih cerah dan berkeadilan bagi semua.
Salam Penutup
John menyampaikan rasa terima kasih yang mendalam kepada para delegasi atas diskusi yang dapat memperkaya dan meningkatkan dedikasi mereka untuk menghadapi masa depan yang berpusat pada masyarakat, serta mendorong mereka untuk terus menginspirasi perubahan positif di ranah layanan kepada masyarakat.
Ia menekankan bahwa modernisasi telah berubah dari menjadi sebuah pilihan menjadi suatu kebutuhan esensial. Hal ini didorong oleh harapan yang cepat berubah dari masyarakat. Pengalaman masyarakat saat ini memerlukan peralihan dari prosedur konvensional ke interaksi digital yang intuitif, dengan inklusivitas sebagai fokus utama.
Pentingnya inklusivitas ditekankan sebagai sebuah kewajiban moral dan kebutuhan strategis, yang menekankan perlunya memastikan bahwa layanan digital tersedia untuk semua, tanpa memandang latar belakang atau kemampuan mereka.
Dalam konteks ini, efisiensi menjadi sangat penting. Teknologi yang sedang berkembang dan analisis data memiliki potensi untuk mengoptimalkan proses dan meningkatkan pengambilan keputusan di samping meningkatkan kehidupan masyarakat.
John menutup dengan mengingatkan semua orang bahwa perjalanan menuju layanan masyarakat yang modern, tertransformasi, dan inovatif adalah upaya kolektif, “Kolaborasi lintas sektor dan batas adalah kunci untuk mewujudkan visi ini.”
Mohit menutup acara dengan mengungkapkan apresiasi tulus kepada para delegasi yang telah tanpa lelah mendedikasikan diri untuk memajukan inovasi dalam layanan kepada masyarakat. Ia menekankan perjalanan mendalam acara ini, yang menggali prinsip-prinsip mendasar modernisasi, transformasi, dan inovasi, menekankan peran kunci mereka dalam membentuk masa depan layanan kepada masyarakat.
Untuk meringkas diskusi pada siang hari itu, Mohit mengingatkan bahwa modernisasi melibatkan tidak hanya kemajuan teknologi, tetapi juga pergeseran holistik dalam pola pikir dan strategi. Transformasi didefinisikan sebagai perubahan mendalam dan mendasar yang melampaui penyesuaian permukaan, sementara inovasi muncul sebagai motor penggerak menuju efisiensi yang ditingkatkan dan berpusat pada masyarakat.
