Search
Close this search box.

We are creating some awesome events for you. Kindly bear with us.

Menhadapi Wajah Masa Depan Dunia Imbas AI, ML, dan Robotik bersama Michael Baron, CEO & Direktur Baron Consulting Group

Perkembangan teknologi yang tidak dapat dihindari yang memaksa kita untuk terus beradaptasi dengan mengadopsi berbagai metode, model, dan proses terbaru. Saat ini kecerdasan buatan (artificial intelligence/AI), pembelajaran mesin (machine learning/ ML), dan robot-robot pabrik, menjadi sebuah fenomena teknologi baru yang tengah berkembang pesat.

Sejumlah teknologi baru itu digadang-gadang bakal menghemat biaya dan meningkatkan efisiensi kerja baik dari segi kuantitas dan kualitas. Sehingga, kehadiran teknologi-teknologi anyar ini berpotensi untuk merevolusi kerja perusahaan dan hingga ke taraf kehidupan pribadi. Bantuan teknologi ini bisa mempermudah kita melakukan pekerjaan yang lebih masif dengan melibatkan lebih sedikit sumber daya manusia.

Peningkatan otomatisasi dan digital telah meningkatkan kapasitas analitik, teknis, dan manajemen. Bahkan saat ini, banyak organisasi teknologi besar telah mencapai skala ekonomi yang luas tanpa basis staf yang besar.

Namun, di samping meningkatkan akurasi, produksi, dan efisiensi operasional, banyak perusahaan pun menyadari bahwa solusi canggih tersebut bisa menggeser sejumlah pekerjaan tertentu. Akibatnya, kebutuhan tenaga kerja dan keterampilan akan berubah. Maka perusahaan akan membutuhkan lebih sedikit karyawan untuk posisi-posisi yang bisa digantikan oleh teknologi. Ketika, AI, ML, robotik, dan automasi menggeser sejumlah pekerjaan lawas, maka akan ada kebutuhan baru bagi karyawan dengan keterampilan baru.

Tantangan dan peluang

Dalam wawancara eksklusif dengan Mohit Sagar, CEO dan Pemimpin Redaksi OpenGov Asia, Michael Baron, CEO & Direktur ​Baron Consulting Group, Singapura, yakin perubahan teknologi akan berdampak positif bagi kebanyakan orang. Namun, bagi Sebagian orang kemajuan teknologi bisa jadi malah dianggap sebagai batu sandungan lantaran membuat mereka kehilangan lapangan pekerjaan.

“Akan ada pro dan kontra. Namun, kita perlu memahami kalau perkembangan teknologi itu penting untuk (perkembangan) seseorang, perusahaan, dan pemerintah. Kita harus menjadi bangsa dan bisnis yang tetap kompetitif. Jadi, menurut saya buat mereka yang mendukung kemajuan teknologi, maka masa depan mereka akan berdampak positif. Kita perlu fokus pada kemajuan ketimbang membuat semua orang nyaman,” jelas Michael.

Ia yakin pada hakikatnya siapapun bisa beradaptasi dengan teknologi baru. Ia mencontohkan bagaimana orang-orang di Asia Tenggara belakangan ini akhirnya terbiasa dengan sistem tiket digital. Ketika teknologi ini pertama kali diperkenalkan di beberapa negara di Asia Tenggara dan Australia, banyak yang kesulitan dan mengeluh ketika harus melakukan penyesuaian. Namun, sistem transportasi umum baru memaksa mereka untuk beradaptasi dengan sistem baru. Pada akhirnya, semua orang kemudian terbiasa dan senang menggunakan teknologi baru itu.

Untuk itu, Baron mengajak semua orang untuk bisa melihat kemunculan teknologi baru sebagai peluang unik. Sebab, perubahan tidak bisa dihindari, cepat atau lambat hal itu akan mempengaruhi di semua bidang. Sehingga, bisnis perlu melakukan menyelaraskan tawaran produk dan layanan mereka sesuai perkembangan teknologi. Sehingga sangat mungkin perusahaan membuat restrukturisasi untuk posisi yang tak lagi relevan dengan tuntutan zaman.

“Saya ingat pepatah China kuno yang menyebutkan bahwa setiap krisis adalah peluang. Kita bisa berkali-kali kehilangan pekerjaan dan bisnis, tapi saya tidak menjadikan hal itu sebagai sebuah drama. Saya melihatnya sebagai peluang. Lihat itu sebagai pengalaman yang menarik, transformasi alami,” saran Baron.

Mendulang manfaat AI

Baron berbagi cerita bagaimana AI bisa memberi manfaat bagi dirinya pribadi, perusahaan, dan pemerintahan. Ia bercerita bagaimana mesin analitik berhasil membantu ia menjadi pecatur yang lebih baik. Berkat AI yang menganalisis permainan catur online yang ia lakukan, Baron berhasil mengetahui letak kesalahan dan peluang yang dia lewatkan selama permainan. AI itu juga menyarankan apa yang harus dia pelajari dan bagaimana cara meningkatkan performa permainan di lain waktu.

Hal yang sama juga berlaku untuk organisasi atau pemerintah. Transformasi digital dan kemajuan teknologi bisa digunakan oleh swasta dan pemerintah agar bisa memperbaiki layanan mereka ke pasar dan mempertahankan posisi mereka. Menurut Baron, mengadopsi perkembangan teknologi bukan lagi masalah penerimaan, tapi masalah bertahan hidup agar tetap relevan, menangani tantangan, dan memberikan solusi yang lebih baik.

Sebab, seperti kita tahu dari tahun ke tahun, perusahaan yang enggan berubah sangat cepat kehilangan pasar dan dikalahkan kompetitor. Pasalnya, para pemain tradisional ini sudah kehilangan relevansi dengan pasar; mereka tidak lagi memahami pasar. Hal ini menjadi contoh bagaimana pembaruan bisnis, mengadopsi tujuan baru, dan merangkul teknologi baru adalah krusial.

Selain itu, sebagai penggemar berat analitik prediktif, Baron percaya bahwa dengan analitik kitab isa mempelajari sejarah masa lalu untuk membangun masa depan yang lebih baik. Ia lantas mengutip seorang filsuf Yunani yang mengatakan bahwa sejarah berulang dengan sendirinya. Sehingga, analisis prediktif akan berperan dalam memperkirakan masa depan berdasarkan apa yang terjadi di masa lalu. Analisa ini berguna untuk memberikan peta untuk menangani masalah berulang yang kemungkinan terjadi di masa depan.

Dari segi tantangan, Baron yakin bahwa keamanan, privasi, dan kontrol masih akan menjadi masalah besar di masa mendatang. Faktor etika juga muncul di seluruh dunia saat ini. Organisasi dengan kehadiran internasional harus mematuhi semua undang-undang dan peraturan masing-masing negara tentang kepemilikan dan pengelolaan data. Meskipun teknologi cenderung berkembang lebih cepat dari peraturan pemerintah, pada akhirnya semua negara membuat aturan hukum mereka masing-masing.

Teknologi atasi keterbatasan

Baron mengakui sejumlah negara sangat agresif menjadi yang terdepan untuk menjalankan transformasi digital, seperti Jepang, China, dan Singapura. Negara-negara ini menunjukkan dengan pemanfaatan teknologi mereka bisa mencapai kemajuan meski hanya memiliki dukungan sumber daya yang terbatas.

Jepang contohnya. Setelah Perang Dunia Kedua, perekonomian mereka runtuh dan kekurangan sumber daya alam. Namun, mereka berhasil menghadapi tantangan ini dengan mengembangkan teknologi dan mengejar solusi digital secara agresif. Akhirnya, mereka berhasil bangkit menjadi salah satu ekonomi terkuat dunia dan menjadi tolok ukur global untuk pembangunan.

Kemajuan China bisa menjadi contoh berikutnya bagaimana visi digital dan teknologi yang kuat di negara itu berhasil mendorong kesuksesan yang luar biasa. China berhasil bergerak dari masyarakat yang sebagian besar berprofesi di sector agraris di pedesaan, menjadi ekonomi terbesar kedua di dunia. China menjadi contoh menarik untuk dipelajari bagaimana kemauan politik yang dikombinasikan dengan pemanfaatan teknologi bisa memainkan peran penting dalam mendorong kemajuan.

Sementara Singapura pun berhasil membuktikan dirinya sebagai eksponen teknologi dan inovasi digital terkemuka. Negara ini mengkompensasi kekurangan sumber daya dengan melakukan investasi besar-besaran untuk pengembangan teknologi, inovasi, dan pendidikan. Sehingga, ketersediaan infrastruktur dan dukungan kebijakan pemerintah telah menjadikan negara ini sebagai salah satu tujuan menarik bagi para pekerja teknologi internasional dan investor.

Jalur kewirausahaan LKYGBPC

Jika perkembangan teknologi berdampak besar terhadap lapangan pekerjaan di masa depan, maka menumbuhkan bibit kewirausahaan merupakan salah satu solusinya. Sebagai anggota Panel Juri Internasional (IJP) untuk Kompetisi Rencana Bisnis Global Lee Kuan Yew (LKYGBPC), Baron mendorong orang untuk tidak hanya merangkul ide orang lain tetapi juga bekerja dengan ide mereka. Dia percaya bahwa setiap orang memiliki sesuatu untuk dikontribusikan.

Untuk mendorong kewirausahaan, maka perlu memberikan pelajaran yang tepat, memberikan pengetahuan teknologi, mengenalkan dengan keterampilan dan sifat yang diperlukan, serta menyediakan lingkungan pertumbuhan yang tepat.

Menurut Baron, kompetisi internasional menjadi salah satu stimuli terbaik untuk menggodok jiwa-jiwa pengusaha ini. Dengan mengumpulkan ide dan talenta global, mereka bisa saling berbagi dan mendapat inspirasi untuk mewujudkan impian mereka, mengungkapkan keprihatinan mereka, dan untuk menemukan solusi. Persaingan menciptakan lingkungan yang tepat untuk menyatukan ide dan menyesuaikannya dengan pasar tertentu.

Kompetisi adalah kesempatan bagi orang-orang yang memiliki ide untuk mengasah diri, mempresentasikan ide mereka ke dunia luas, dan membuka kesempatan untuk sukses. Sehingga Baron mendukung lebih banyak lagi kompetisi internasional karena agar ide-ide brilian untuk masa depan yang lebih baik bagi dunia bisa keluar melampaui batas.

PARTNER

Qlik’s vision is a data-literate world, where everyone can use data and analytics to improve decision-making and solve their most challenging problems. A private company, Qlik offers real-time data integration and analytics solutions, powered by Qlik Cloud, to close the gaps between data, insights and action. By transforming data into Active Intelligence, businesses can drive better decisions, improve revenue and profitability, and optimize customer relationships. Qlik serves more than 38,000 active customers in over 100 countries.

PARTNER

CTC Global Singapore, a premier end-to-end IT solutions provider, is a fully owned subsidiary of ITOCHU Techno-Solutions Corporation (CTC) and ITOCHU Corporation.

Since 1972, CTC has established itself as one of the country’s top IT solutions providers. With 50 years of experience, headed by an experienced management team and staffed by over 200 qualified IT professionals, we support organizations with integrated IT solutions expertise in Autonomous IT, Cyber Security, Digital Transformation, Enterprise Cloud Infrastructure, Workplace Modernization and Professional Services.

Well-known for our strengths in system integration and consultation, CTC Global proves to be the preferred IT outsourcing destination for organizations all over Singapore today.

PARTNER

Planview has one mission: to build the future of connected work. Our solutions enable organizations to connect the business from ideas to impact, empowering companies to accelerate the achievement of what matters most. Planview’s full spectrum of Portfolio Management and Work Management solutions creates an organizational focus on the strategic outcomes that matter and empowers teams to deliver their best work, no matter how they work. The comprehensive Planview platform and enterprise success model enables customers to deliver innovative, competitive products, services, and customer experiences. Headquartered in Austin, Texas, with locations around the world, Planview has more than 1,300 employees supporting 4,500 customers and 2.6 million users worldwide. For more information, visit www.planview.com.

SUPPORTING ORGANISATION

SIRIM is a premier industrial research and technology organisation in Malaysia, wholly-owned by the Minister​ of Finance Incorporated. With over forty years of experience and expertise, SIRIM is mandated as the machinery for research and technology development, and the national champion of quality. SIRIM has always played a major role in the development of the country’s private sector. By tapping into our expertise and knowledge base, we focus on developing new technologies and improvements in the manufacturing, technology and services sectors. We nurture Small Medium Enterprises (SME) growth with solutions for technology penetration and upgrading, making it an ideal technology partner for SMEs.

PARTNER

HashiCorp provides infrastructure automation software for multi-cloud environments, enabling enterprises to unlock a common cloud operating model to provision, secure, connect, and run any application on any infrastructure. HashiCorp tools allow organizations to deliver applications faster by helping enterprises transition from manual processes and ITIL practices to self-service automation and DevOps practices. 

PARTNER

IBM is a leading global hybrid cloud and AI, and business services provider. We help clients in more than 175 countries capitalize on insights from their data, streamline business processes, reduce costs and gain the competitive edge in their industries. Nearly 3,000 government and corporate entities in critical infrastructure areas such as financial services, telecommunications and healthcare rely on IBM’s hybrid cloud platform and Red Hat OpenShift to affect their digital transformations quickly, efficiently and securely. IBM’s breakthrough innovations in AI, quantum computing, industry-specific cloud solutions and business services deliver open and flexible options to our clients. All of this is backed by IBM’s legendary commitment to trust, transparency, responsibility, inclusivity and service.