Sebagai Badan Pusat Layanan Publik di Singapura, VITAL memiliki sejumlah inisiatif digital yang mendapat sorotan dari OpenGov Asia. Berbagai inovasi yang dilakukan organisasi ini memberikan transformasi layanan pemerintah Singapura yang dapat memberi manfaat bagi warga.
Saat ini VITAL, memiliki pusat layanan yang mengakomodasi lebih dari 100 lembaga. VITAL secara aktif mendorong digitalisasi dan automasi di tingkat enterprise sejak didirikan pada 2006. Lembaga yang ada di bawah Kementerian Keuangan ini terus melakukan disrupsi digital untuk mendorong transformasi di berbagai layanan pemerintah Singapura.
Berbagai inisiatif digitisasi, digitalisasi, dan automasi dengan robot gencar dilakukan untuk mengubah standar layanan pemerintah. Saat ini, inisiatif digital dan automasi terus ditingkatkan agar bisa lebih ekonomis, efisien, memperkuat pemerintahan, dan menigkatkan kualitas layanan.
Seluruh upaya tersebut telah membawa VITAL memenangkan Recognition of Excellence Award OpenGov Asia yang akan diserahkan bersamaan dengan diadakannya acara tahunan ke-8 OpenGov Leadership Forum 2023 Singapura.
Strategi VITAL terapkan automasi
VITAL telah mentransformasi layanan pemerintah Singapura dari manual, berbasis kertas, menjadi layanan dan operasional berbasis digital. Bahkan, percepatan proses lewat automasi bot dan robot berhasil membuat VITAL meningkatkan efisiensi pemerintah hingga 66% dan menghemat 12 ribu jam dari total 191 ribu transaksi yang harus diproses.
Dalam wawancara khusus dengan Mohit Sagar, CEO dan Pemimpin Redaksi OpenGov Asia; Alex Tang, Direktur Layanan, Inovasi & Kepatuhan VITAL menjelaskan sejumlah kerumitan yang menjadi tantangan untuk melakukan automasi. Mulai dari manajemen perubahan ketika mengembangkan skrip, komunikasi dengan pengguna untuk mengurangi penolakan dan ketidakpastian, serta hal-hal yang berkaitan dengan kemampuan para developer dalam mengembangkan skrip untuk automasi.
Perencanaan dan manajemen perubahan diperlukan untuk mengurangi kerumitan yang terjadi ketika terjadi perubahan dalam sistem atau aplikasi. Semakin banyak aplikasi dan sistem yang diintegrasikan, akan meningkatkan kompleksitas proses automasi. Makin tinggi kompleksitas akan berpengaruh pada tingkat keberhasilan sistem otomatis yang sudah diterapkan. Pada sistem yang kompleks, perubahan skrip juga akan menambah tingkat kesulitan ketika melakukan tambalan sistem keamanan.
“Kami merasa perencanaan lebih awal berguna dalam menilai kompleksitas cakupan integrasi di tahap pengembangan,” ujarnya.
Selain itu, pengembang juga perlu mengintensifkan komunikasi dengan pengguna. Hal ini diperlukan untuk mengatasi ketidakpastian dan penolakan. Mereka mengubah persepsi automasi dari ‘ancaman’ menjadi ‘bantuan’.
Automatisasi sering disebut-sebut sebagai ancaman posisi kerja bagi manusia dan menimbulkan kecemasan bagi para pegawai. Tapi, VITAL mempromosikan automasi sebagai alat bantu untuk menghilangkan pekerjaan manual dan repetitif. Sehingga, pegawai lebih produktif, memberikan nilai tambah pada pekerjaan mereka, melakukan pengembangan profesional, dan inovasi.
Tantangan berikutnya terkait dengan kemampuan dan pengalaman pengembang menulis skrip untuk automasi. Untuk mengatasi masalah ini, VITAL memanfaatkan software automasi tanpa coding atau low coding. Pengembang ahli di pusat akan tetap menangani kebutuhan coding automasi yang rumit. Tapi di hilir, para pengguna bisa memanfaatkan software RPA kode rendah dan tanpa kode untuk melakukan automasi sederhana.
Alex lantas membeberkan lima langkah yang mereka lakukan untuk memastikan inisiatif automasi yang mereka jalankan agar dapat menjawab kebutuhan ratusan agensi yang terhubung dengan VITAL.
- Belajar dari orang lain
Pada tahap ini, VITAL mempelajari berbagai riset, mengambil pelajaran dari pengalaman sebelumnya, dan berkonsultasi dengan pakar dan analis industri sambil melakukan penelitian ekstensif. Untuk menentukan proses mana yang perlu automasi dan digitalisasi, Alex memberi tips agar melakukan penyelarasan pemahaman dengan pengguna. Hal ini bisa dilakukan ketika berdiskusi dengan calon pengguna di tahap awal. Proses digitalisasi bisa diutamakan pada proses yang masih manual dan repetitif.
“Bicaralah dengan para pengguna awal di industri untuk menentukan manfaat dan kekurangan solusi yang ditawarkan. Mereka bisa membantu untuk menilai apakah solusi itu sudah memenuhi kebutuhan organisasi,” jelasnya.
Penyelarasan dengan pengguna tersebut dapat menjadi konsep yang memandu VITAL untuk memulai segala ide dan inisiatif mulai dari yang kecil, seperti proof-of-concept. Dari titik ini, pengembang bisa mendapat validasi seberapa efektif inovasi yang ditawarkan. Sehingga, perbaikan lebih mudah dan lebih murah untuk dilakukan sebelum memperbesar skala solusi tersebut untuk pengguna yang lebih banyak.
“Kami lantas mengidentifikasi solusi, menguji coba bukti konsep dan melakukan penyesuaian dan peningkatan fitur selama 2 hingga 3 tahun ke depan,” tutur Alex.
- Integrasi kebijakan-operasi-teknologi
VITAL bekerja sama dengan tim pusat untuk meninjau kebijakan dan persyaratan sistem ketika mereka akan mengaktifkan penggunaan suatu alat teknologi.
- Standardisasi dan konsolidasi
Alex juga menyarankan agar memiliki layanan bersama dan terpusat untuk proses standardisasi dan konsolidasi yang menjadi rujukan dari seluruh organisasi kepemerintahan.
- Uji kompatibilitas
Perlu dilakukan uji kompatibilitas antara software dan solusi yang akan dipasang ke sistem utama dan lingkungan hosting, baik berupa aplikasi internal dan eksternal.
- Memilih proses yang diautomasi
“Terakhir, jangan mengotomatiskan inefisiensi. Tinjau proses yang dipilih, sederhanakan terlebih dahulu dengan menghilangkan langkah-langkah yang tidak perlu sebelum membuat skrip,” seru Alex.
Ke depan, untuk menghadapi kebutuhan dan tantangan yang terus berubah, Alex dan tim di VITAL terus mengamati berbagai perubahan yang terjadi. Baik perubahan di industri teknologi, lanskap sistem, dan ruang layanan korporat di WoG yang bisa berpengaruh pada solusi yang mereka gunakan. Pengawasan dilakukan agar mereka bisa mengantisipasi perubahan itu dan melakukan penyesuaian.
Mendorong tim yang inovatif
Untuk mendorong inovasi dan digitalisasi, VITAL menciptakan ekosistem tim inovasi pusat yang didukung oleh tim spesialis Ops-Tech dan pakar proses fungsi operasi.
Tim pusat inovasi melakukan eksplorasi teknologi dan eksperimen untuk mencari, menguji, dan meningkatkan solusi inovatif untuk menghasilkan efisiensi dan efektivitas di VITAL. Mereka bekerja sama dengan pakar proses fungsi operasi untuk mengidentifikasi proses yang sesuai dalam menguji dan meningkatkan serta menyebarkan adopsi otomasi di seluruh organisasi. Mereka juga mengumpulkan persyaratan bisnis, mengembangkan skrip, dan menerapkannya. Secara parallel, hal ini mengembangkan kemampuan pengembang Proses Automasi dengan Robot (PAR).
Sementara itu, tim spesialis Ops-Tech mengambil peran sebagai pengatur tata kelola dan penasihat untuk meninjau dan menerapkan skrip, memutakhirkan aplikasi, memecahkan masalah insiden, memberikan panduan, dan membangun keterampilan dalam berinovasi.
Selain membentuk struktur tim yang kuat, VITAL juga melakukan manajemen perubahan dan menciptakan ekosistem yang memberi stimuli untuk terus berinovasi. Hal ini dilakukan dengan mengundang proyek-proyek yang sudah berhasil ditangani oleh VITAL.
Mereka juga menggelar penghargaan proyek inovasi tahunan untuk terus menjaga kebanggaan tim atas hasil dan perubahan yang mereka lakukan. Hal ini diakui sukses dalam menjaga minat tim agar terus mencari hal yang bisa ditingkatkan secara bersama.
“Kami juga telah mengembangkan dasbor untuk memantau tingkat keberhasilan skrip PAR dan melihat penghematan waktu yang telah dilakukan. Metrik ini berguna untuk memvalidasi upaya kami dalam menyediakan ‘bahan bakar’ untuk adopsi dan memantau pertumbuhan lebih lanjut dalam penggunaan otomasi,” papar Alex.
Selain itu, untuk transfer informasi dan pengetahuan antar tim di VITAL dan luar VITAL, Alex berbicara sejumlah hal yang sudah mereka lakukan secara efektif.
- Microsite
VITAL kerap memanfaatkan microsite sebagai pusat informasi untuk semua inisiatif digital yang dilakukan.
- Digital First
Microsite ‘inhouse’ ini digunakan untuk berbagi contoh kasus, tips, dan sumber daya bagi sesama pegawai VITAL. Mereka juga kerap mengadakan pertemuan santai untuk membahas dan memperkenalkan solusi digital baru.
- Pusat Robotik dan Otomasi
Microsite ini digunakan untuk menyediakan segala informasi terkait dengan robotik dan skrip automasi.
Situs mini ini digunakan sebagai referensi internal untuk berbagai agensi yang terhubung dengan layanan korporasi pemerintah. Sejak diluncurkan, layanan ini sudah mendapat 16 ribu kunjungan oleh sekitar 2.300 pengunjung unik per Februari 2023.
- Pelatihan
VITAL telah melakukan pelatihan internal bagi 28 karyawan dan melatih lebih dari 140 petugas VITAL lain. Pelatihan yang diberikan adalah penggunaan Proses Automasi dengan Robot (PAR). PAR diperlukan untuk mengotomatiskan proses yang kompleks. Pelatihan difokuskan untuk meningkatkan kemampuan menggunakan software automasi low-code PAR. Saat ini, sudah ada 12 lembaga pemerintah Singapura yang telah mengikuti pelatihan ini.